Menteri Luar Negeri dan Urusan Eropa Slovenia Tanja Fajon.
Sumber :
  • ANTARA

Slovenia Harap Negara Lain Mencontoh untuk Mengakui Palestina Sebagai Negara

Jumat, 31 Mei 2024 - 10:58 WIB

Istanbul, tvOnenews.com - Pemerintah Slovenia pada Kamis (30/5/2024) mendukung mosi untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Perdana Menteri Slovenia Robert Golob mengatakan pemerintahnya merujuk mosi tersebut ke Majelis Nasional untuk mendapatkan persetujuan akhir.

Majelis Nasional diperkirakan akan melakukan pemungutan suara mengenai mosi tersebut minggu depan, berdasarkan laporan dari badan pers.

Kementerian Luar Negeri Slovenia juga mengatakan bahwa proses pengakuan kemerdekaan Palestina adalah cara untuk mengirimkan sinyal kuat kepada negara-negara lain mengikuti Slovenia, Irlandia, Norwegia dan Spanyol.

Pengakuan atas Palestina menegaskan kembali peran Slovenia di Dewan Keamanan PBB sebagai promotor perdamaian dan keamanan.

"Saya senang Pemerintah Slovenia mengambil langkah bersejarah. Bangsa Israel dan Palestina mempunyai hak untuk membesarkan anak-anak mereka dengan damai, aman dan sejahtera di negara mereka masing-masing," kata Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon, Kamis.

Ia mengatakan, pengakuan atas Palestina sebagai negara adalah satu-satunya cara kedua negara hidup berdampingan secara damai.

"Jumlah negara-negara Eropa yang berpikiran sama terus bertambah, yang merupakan tanda jelas bahwa UE mengambil peran yang lebih aktif dalam penyelesaian konflik ini," katanya lagi.

Langkah tersebut dilakukan hanya dua hari setelah Irlandia, Norwegia dan Spanyol secara resmi mengakui negara Palestina.

Pada 9 Mei, pemerintah Slovenia meluncurkan prosedur untuk mengakui negara Palestina, menurut badan tersebut.

Israel telah membunuh lebih dari 36.200 warga Palestina di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Kampanye militer telah mengubah sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu menjadi reruntuhan, menyebabkan sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan. (ant/iwh)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:45
07:17
09:23
06:24
03:16
02:16
Viral