- YouTube Madura Ghoib Chanel
Tak Cuma Arwah Ibu, Madura Ghoib Chanel juga Panggil Arwah Amalia
Jakarta - Kanal YouTube Madura Ghoib Chanel sedang menjadi perbincangan karena mengunggah video yang mereka klaim sebagai percakapan dengan arwah korban pembunuhan ibu dan anak yang terjadi di Subang, Jawa Barat. Tak hanya memanggil arwah Tuti Suhartini, mereka juga melakukan tanya jawab dengan seorang mediator yang diklaim kerasukan arwah Amalia Mustika Ratu. Tuti dan Amalia tewas dibunuh dan jasadnya ditemukan di mobil Alphard di halaman rumah mereka pada tanggal 18 Agustus 2021.
Dalam rekaman terlihat tiga lelaki dan satu wanita yang seakan menjadi mediator dengan alam gaib. Lelaki pertama berperan sebagai orang yang menanyai mediator, lelaki kedua memegangi mediator, dan lelaki ketiga yang berambut gondrong sebagai orang yang berkomunikasi langsung dengan alam gaib.
“Mau dimasukkan Mbak Amalia,” kata lelaki pertama.
Wanita yang menjadi mediator dalam keadaan terkulai. Lelaki gondrong di sebelahnya membaca doa, kemudian menyembur dan mengangkat tangannya
“Bismillah, hadir ke dunia, ya Allah …” kata lelaki tersebut.
Lalu wanita itu duduk.
“Assalamualaikum Mbak,” sapa lelaki pertama.
“Waalaikumsalam,” jawab wanita mediator.
“Betul ini Mbak Amelia?”
Wanita tersebut mengangguk sambil menangis.
“Kami turut berduka cita, Mbak, ya, atas kejadian yang menimpa panjenengan dan ibu. Siapa yang memukul panjenengan?” tanya lelaki itu.
“Ibu tiri,” jawab mediator singkat.
“Sampeyan dilukai pakai apa? Dipukul pakai apa?”
Namun wanita itu mengatakan hal berbeda dari yang ditanyakan.
“Ibu pukul ke saya gara-gara saya ngetawain ibu sama ayah tu,” kata wanita mediator.
“Kejadiannya di mana sampeyan waktu itu di(pukul)?” tanya lelaki.
“Saya tidur.”
“Jam berapa sampeyan dipukul itu?”
“Saya mau salat tiba-tiba saya lihat ibu, di kamarnya sudah kayak gitu. Terus saya lihat ibu tiri sama ayah, saya pergi saya dikejar sama Bapak.”
“Dikejar? Terus dipukul juga?”
“He-eh. Kejam ayah,” jawab mediator sambil menangis
“Kirim Alfatihah juga untuk Mbak Amalia Mustika Ratu binti Yosep Hidayah,” kata si lelaki pertama. Kemudian mereka membacakan Alfatihah
Kemudian lelaki pertama menanyakan perihal keadaan seorang wanita yang disinyalir dimaksudkan sebagai Tuti, ibu dari Amalia.
“Dibuka sama ayah,” kata mediator.
“Dibuka bajunya (ibu)?”
“Iya. Hilangkan jejak ayah. Jahat ayah,” kata mediator lagi.
“Ada pesan untuk kami untuk mengungkap?”
“Ayah sama ibu (tiri) ditangkap. Itu ayah sama ibu. Bukan orang (lain),” ujar mediator.
“Insya Allah nanti kita sampaikan ya,” kata si lelaki.
“Ayah keluar, bilang ke ibu mau ke luar, terus ayah balik bawa ibu (tiri),” ungkap mediator.
“Betul ayah balik minta uang untuk beli bensin?” tanya lelaki pertama.
“Itu pura-pura saja.”
“Terima kasih ya Mbak Amelia, ya, kita kirim Alfatihah,” ujar lelaki pertama menutup tanya jawab.
Pengunggah video mengklaim ingin membantu petugas yang sedang berusaha mengungkap kasus tersebut.
“Harapan kami dapat membantu para petugas sebagai sumber non-teknis selain dari bukti nyata di lapangan. Semoga sesuai atau sinkron dengan adanya kejadian yang ada di lapangan,” kata seorang pria berambut gondrong.
Dia kemudian minta maaf bila ada kesalahan dari apa yang disebutkan dalam video tersebut.
“Sebelumnya kami mohon maaf juga kepada para petugas, ya, Pak ya, yang di sana. Jika video ada kesalahan, kami hanya manusia biasa dan ini juga pengakuan bahwa jin qorin asli, tidak ada rekayasa,” tambahnya.
Pengunggah juga menyatakan tak memiliki niat menuduh siapapun.
“Kita hanya membantu petugas, tidak ada niatan untuk menuduh sebenarnya, kami cuma ingin memberi petunjuk,” kata lelaki pertama.
Mereka ingin bila pelaku terbukti bersalah, akan mendapat hukuman yang pantas.
Pengunggah juga berharap tanya jawabnya ini bisa mengungkap pembunuhan tersebut.
“Apabila ada kesalahan kami tidak luput dari kesalahan, manusia biasa, kami mohon maaf. Kalau ada sesuai dan sinkron mudah-mudahan itu petunjuk dari Gusti Allah SWT sehingga dapat mengungkap misteri pembunuhan yang sadis tersebut,” katanya.
Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu. Sampai sekarang, dalang di balik kejahatan tersebut belum terungkap. (act)