- kolase tvOnenews.com/viva.co.id
Kaleidoskop 2022: Pejabat Kepolisian yang Terjerat Kasus Hukum Tahun 2022, Seret Jenderal Bintang Dua
tvOnenews.com, Kaleidoskop 2022 - Sepanjang tahun 2022 ini, banyak kasus hukum yang terjadi. Bahkan sampai menyeret anggota kepolisian menjadi tersangka.
Pejabat kepolisian yang terjerat kasus hukum tersebut tidak main-main, mulai dari pangkat Ajun Komisaris hingga Jenderal Bintang Dua.
Berikut beberapa pejabat kepolisian yang terjerat kasus hukum tahun ini, disajikan dalam tema Kaleidoskop 2022 tvOnenews:
1. Kasus Pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo CS
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat/Brigadir J (ist.)
Kasus pertama adalah pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yang terjadi di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu. Dan sampai dengan saat ini sidang terhadap perkara tersebut, masih terus berlanjut.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J telah ditetapkan 5 terdakwa utama yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawati (istri Ferdy Sambo), Bharada Richard Eliezer, Ripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf.
Dari kelima terdakwa tersebut, tiga di antaranya adalah anggota kepolisian (Sambo, Richard dan Ricky) dan dua lain merupakan warga sipil.
Terdakwa Ferdy Sambo telah menjalani sidang etik dan mendapat sanksi pemecatan. Namun Bharada Richard dan Bripka Ricky masih belum menjalani sidang etik.
Atas perbuatannya, Ferdy Sambo, Richard Eliezer, Ricky Rizal didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
2. Sejumlah Perwira Tinggi dan Menengah Polri Terjerat Obstruction of Justice
Dua tersangka obstruction of justice (tvOnenews/Julio Trisaputra)
Sejumlah kasus yang menyeret anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merebak di tahun 2022. Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menjadi salah satu kasus yang cukup menyita perhatian masyarakat luas.
Tidak hanya menyeret dua ajudannya, Bharada E dan Ricky Rizal, Ferdy Sambo juga turut menyeret enam anak buahnya untuk melakukan perintangan penyidikan atau obstruction of justice atas kasus tewasnya Brigadir J.
Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri kemudian melakukan penyelidikan terkait dugaan obstruction of justice tewasnya Brigadir Yosua.
Hasilnya, penyidik menetapkan tujuh perwira sebagai tersangka dalam kasus obstruction of justice ini.