- dok tvOnenews
Isu Konsorsium 303 Kembali Mencuat ke Publik, Kapolri Buru Sejumlah Bos Besar Judi Online yang Lari ke Luar Negeri
Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pihaknya tengah memburu sejumlah pelaku judi online yang diisukan merupakan kelompok konsorsium 303 dan juga kerap melibatkan sejumlah nama perwira tinggi Polri.
Listyo mengatakan saat ini pihaknya telah membentuk tim gabungan yang melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Menurutnya tim khusus tersebut telah mencatat sejumlah nama yang diduga bos besar judi online dengan isu konsorsium 303 di masyarakat.
"10 orang tersangka berstatus DPO dan diduga terlibat dengan kelompok judi online kelas atas. Empat kita cekal (TNR, KKFM, A, dan K). Enam (tersangka) teridentifikasi berada di luar negeri IT, TS, TA, B, KH, J, dan AB," kata Listyo kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (1/10/2022).
Listyo menjelaskan dari sejumlah nama yang dikantongi pihak tim gabungan terdapat terduga tersangka yang telah berada di luar negeri.
Bahkan, pihak Polri saat ini tengah menelusuri sejumlah negara yang diduga menjadi tempat persembunyian para terduga bos besar judi online.
"Saat ini kami telah membentuk tim khusus terdiri dari Bareskrim, Polda-polda terkait, hubungan internasional untuk melakukan berbagai macam upaya. Upaya pertama yaitu adalah untuk mencari buron yang saat ini berada di luar negeri," kata Listyo.
"Upaya kedua kami mencoba melakukan pendekatan dengan skema police to police. Kami kirimkan saat ini anggota kami ke lima negara. Dan tentunya kami sedang menunggu hasilnya untuk bisa membawa buron tersebut untuk dibawa kembali ke dalam negeri," sambungnya.
Listyo menjelaskan langkah tersebut dilakukan pihaknya guna mengungkap isu konsorsium 303 yang kerap jadai perbincangan khalayak dengan dugaan keterlibatan sejumlah perwira tinggi Polri.
Kata Listyo, pihaknya bakal terus melakukan sejumlah upaya dalam mengungkap sejumlah isu konsorsium 303 judi online yang kerap disebut-sebut merupakan rancangan dari Ferdy Sambo.
"Dari situ nanti baru kita lihat. Yang jelas kalau memang ada keterlibatan anggota didalamnya kita proses. Ini supaya menjadi jelas dan rekan-rekan bisa mengetahui langkah-langkah yang sedang kami laksanakan," pungkasnya. (raa/put)