news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Menguatkan Ekonomi Rumah Tangga hingga Respons Krisis Lewat Pemberdayaan dan Solidaritas Sosial.
Sumber :
  • Istockphoto

Menguatkan Ekonomi Rumah Tangga hingga Respons Krisis Lewat Pemberdayaan dan Solidaritas Sosial

Pemberdayaan ekonomi tidak bisa berdiri sendiri tanpa kolaborasi lintas sektor. Upaya penguatan rumah tangga dan pelaku usaha kecil membutuhkan dukungan
Selasa, 30 Desember 2025 - 22:25 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Ketahanan ekonomi rumah tangga menjadi fondasi penting dalam menjaga stabilitas sosial, terutama di tengah ketidakpastian global. Di banyak negara maju, pendekatan pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas terbukti efektif memperkuat penghidupan masyarakat. 

Misalnya, program community development finance di Inggris dan skema small business support di Jerman mendorong usaha mikro dan kecil melalui akses modal, pendampingan, serta penguatan kapasitas kewirausahaan (OECD, 2023).

Pendekatan serupa juga diterapkan di negara-negara Nordik, seperti Swedia, yang mengintegrasikan program perlindungan sosial dengan pemberdayaan ekonomi lokal. 

Pemerintah dan organisasi sosial mendorong rumah tangga rentan untuk tetap produktif melalui pelatihan keterampilan dan dukungan usaha skala kecil. Studi Bank Dunia menyebutkan bahwa model ini efektif meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat sekaligus mempercepat pemulihan pascakrisis.

Dalam konteks Indonesia, pemberdayaan ekonomi tidak bisa berdiri sendiri tanpa kolaborasi lintas sektor. Upaya penguatan rumah tangga dan pelaku usaha kecil membutuhkan dukungan berkelanjutan, mulai dari pendampingan hingga respons cepat saat krisis

Melansir dari ANTARA, kerangka inilah yang kemudian menjadi bagian penting dari kerja-kerja kemanusiaan yang dijalankan Human Initiative sepanjang 2025. Berbagai program kemanusiaan yang menjangkau 637.423 pemegang hak program di 2.176 titik wilayah, baik di Indonesia maupun di sejumlah negara. 

Capaian ini diwujudkan melalui 33 inisiatif program yang didukung oleh 4.083 relawan, serta kolaborasi bersama komunitas, mitra lokal, dan berbagai pemangku kepentingan.

Program-program tersebut dijalankan melalui empat pilar utama, yakni Initiative for Children, Initiative for Empowerment, Initiative for Disaster Risk Management, dan Initiative for Infrastructure. 

Keempat pilar ini dirancang sebagai kerangka kerja yang tidak hanya menjawab kebutuhan darurat, tetapi juga mendorong pemulihan dan penguatan kapasitas masyarakat secara berkelanjutan.

Di bidang perlindungan anak dan pendidikan, organisasi ini juga mendampingi anak-anak serta keluarga untuk memastikan pemenuhan hak dasar dan akses terhadap layanan yang lebih layak. 

Pendekatan ini sejalan dengan praktik global yang menempatkan investasi pada anak sebagai strategi jangka panjang pembangunan manusia.

Pemberdayaan Ekonomi sebagai Fondasi Ketahanan

Pada sektor pemberdayaan ekonomi, berbagai inisiatif yang ditujukan untuk membantu rumah tangga dan pelaku usaha kecil memperkuat penghidupan serta ketahanan ekonomi organisasi ini telah dilaksanakan. 

Program ini mencakup dukungan bagi usaha mikro, penguatan kapasitas komunitas, hingga pendampingan berbasis kebutuhan lokal.

Pendekatan tersebut selaras dengan praktik di negara maju, di mana pemberdayaan ekonomi diposisikan sebagai instrumen penting dalam mengurangi kerentanan sosial. OECD mencatat bahwa intervensi ekonomi berbasis komunitas mampu meningkatkan daya tahan masyarakat terhadap guncangan ekonomi dan bencana.

Selain itu, organisasi ini juga mengembangkan program infrastruktur dan pengurangan risiko bencana untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat. Infrastruktur dasar dan kesiapsiagaan bencana menjadi prasyarat penting agar aktivitas ekonomi lokal dapat berjalan lebih stabil, terutama di wilayah rawan bencana.

“Selama lebih dari dua dekade, kerja kemanusiaan kami selalu bertumpu pada kolaborasi dan kepercayaan untuk menggerakkan kebaikan yang hadir dengan cara yang menjaga martabat manusia. Angka-angka ini bukan tentang Human Initiative semata, melainkan tentang banyak pihak yang berjalan bersama masyarakat, relawan, dan para mitra dalam menghadirkan respons yang relevan bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Tomy Hendrajati, Presiden Human Initiative.

Menguatkan Ekonomi Rumah Tangga hingga Respons Krisis Lewat Pemberdayaan dan Solidaritas Sosial
Sumber :
  • Antara

 

Respons Bencana dan Kolaborasi Lintas Negara

Lebih lanjut, organisasi ini juga terlibat aktif dalam respons bencana, termasuk banjir dan longsor di Sumatra yang terjadi sejak akhir November 2025. Hingga Desember 2025, organisasi ini turut melakukan respons darurat dan pemenuhan kebutuhan dasar di sejumlah wilayah terdampak di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, bekerja bersama relawan lokal, pemerintah daerah, serta jejaring kemanusiaan.

Di luar negeri, Human Initiative melanjutkan kerja sama lintas negara melalui kemitraan dengan organisasi lokal dan internasional. Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada penyaluran bantuan.

Akan tetapi juga pada proses saling belajar dan penguatan peran pelaku lokal dalam kerja-kerja kemanusiaan, sebagaimana praktik yang banyak diterapkan dalam sistem bantuan internasional. Seluruh proses dan pembelajaran yang dijalani sebagai bagian dari kerja bersama yang berkelanjutan. 

Ke depan, organisasi ini menegaskan komitmen untuk terus berjalan berdampingan dengan masyarakat dan para mitra, menjaga agar upaya kemanusiaan tetap relevan, kolaboratif, serta berpijak pada kebutuhan nyata di lapangan. (udn)
 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

08:01
01:23
02:26
04:21
07:41
01:44

Viral