- ANTARA
Mantan Wakom TKN Fanta Minta DPR Tinjau Ulang Pengunduran Diri Rahayu Saraswati
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Wakil Komandan (Wakom) TKN Fanta sekaligus pengusaha asal Jakarta, Wawan Sugiyanto, meminta agar proses pengunduran diri Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari kursi DPR RI ditinjau ulang.
Menurut Wawan, jika pengunduran diri tersebut sudah terlanjur diproses, sebaiknya fungsi kedewanan Saraswati dipulihkan kembali.
“Menurut saya salah satu dewan yang kinerjanya sangat baik adalah Sara, karena dia fokus betul memperbaiki regulasi yang selama ini masih kurang baik,” kata Wawan dalam keterangan tertulis yang diterima media, Kamis (18/9/2025).
Wawan menilai Saraswati merupakan sosok perempuan muda yang dekat dengan organisasi, mudah diajak berdialog, mau mendengar masukan, berani bersuara, dan memiliki idealisme kuat dalam mendorong kemajuan bangsa.
“Bukan hanya parlemen atau DPR, bangsa ini memerlukan figur muda yang mempunyai gagasan otentik dan karya nyata, utamanya bagi kepentingan anak muda dan perempuan. Perjuangan dan kiprah beliau selama ini tidak diragukan lagi. Tentu sebuah kehilangan besar jika Rahayu Saraswati tidak berada lagi di struktur legislatif ataupun pemerintahan,” ujarnya.
Wawan menegaskan keterwakilan Saraswati di DPR RI sangat penting, mengingat jumlah politisi perempuan masih terbatas dan sebagian besar kursi parlemen masih didominasi politisi senior.
“Saya mendorong untuk tinjau ulang, karena kebutuhan perempuan dan anak muda di parlemen yang menjadi alasannya saya menuntut ini,” tegasnya.
Bagi Wawan, Saraswati dikenal sebagai figur vokal dalam membela hak-hak perempuan dan memperjuangkan kepentingan generasi muda.
“Khususnya saya sesama aktivis ya sangat menyayangkan bila dinonaktifkan atau Sara mengundurkan diri dari DPR RI. Saya menuntut jangan diproses, karena bagi kami pemuda tahu persis kegigihan Sara. Dia sudah mengerjakan ini jauh sebelum masuk parlemen,” katanya.
Lebih lanjut, Wawan berharap Fraksi Partai Gerindra DPR RI serta Majelis Kehormatan Dewan (MKD) dapat menimbang ulang keputusan soal pengunduran diri Saraswati.
“Kami sangat menyayangkan pilihan mundurnya ini. Lagi pula tidak ada kesalahan yang serius menimbulkan polemik dan menyakiti siapapun. Lalu kenapa harus dibayar dengan penonaktifan,” ujarnya.
Wawan menambahkan, Saraswati adalah “role model” bagi perempuan dan pemuda Indonesia.