- Ist
Kasus Dugaan Penipuan Bansos PD Pasar Jaya, Korban Lapor Polisi
Jakarta, tvOnenews.com - Seorang wanita menjadi korban dugaan penipuan proyek pengadaan bantuan sosial (bansos) kepada PD Pasar Jaya.
Korban berinisial S diminta untuk menginvestasikan dananya sebesar Rp4,5 miliar kepada perusahaan vendor penyedia paket bansos.
korban S melalui kuasa hukum, Tua Ambarita dari Joida Law Office juga sudah melaporkan Thamrin A ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/B/4194/VI/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 20 Juni 2025.
Dana tersebut dikucurkan S dengan Skema investasi yang dilakukan setiap kali ada pre-order (PO), dengan imbalan hasil berupa bagi keuntungan sebesar 5 persen.
Awalnya proyek berjalan lancar korban masih menerima sebagian modal disertai keuntungan kepada korban S.
Menurut kabar yang beredar, dari total yang sudah disetorkan, korban baru menerima mengembalikan dana investasi sekitar Rp1,76 miliar.
Namun pada periode November dan Desember 2020, pembayaran pengembalian modal beserta keuntungan dari proyek tersebut mulai mandek, sementara pelaku selalu meminta pasokan dana pada periode tersebut.
Korban S yang mulai merasa curiga dengan gerak-gerik pelaku mencoba untuk melakukan konfirmasi langsung ke PD Pasar Jaya terkait proyek bansos tersebut.
Alhasil, PD Pasar Jaya menegaskan bahwa proyek yang dimaksud tidak pernah ada lagi diberikan ke vendor sejak tanggal 31 Oktober 2020 lalu.
Bahkan, PD Pasar Jaya memastikan sejak tanggal 31 Oktober 2020 lalu proyek yang dimaksud tidak pernah ada alias fiktif.
Saat didatangi awak media untuk mengkonfirmasi terkait proyek bansos PD Pasar Jaya di kantor vendor yang berada di kawasan industri Mauk, Sepatan Tangerang, Senin (30/6/2025), pelaku tak ada di lokasi.
Menurut keterangan dari seorang sekuriti, bahwa pelakj tidak pernah datang ke kantor. Bahkan, saat di hubungi langsung melalui telepon dan pesan singkat, yang bersangkutan juga tak merespon.
"Tidak ada pak, tidak pernah datang kesini," kata seorang sekuriti yang berjaga di lokasi. (ebs)