- Istimewa
Mitigasi Bencana Banjir di Daerah Bekasi, Penataan Lahan Pengairan Mesti Dikuatkan
Jakarta, tvOnenews.com — Perum Jasa Tirta II bakal mengembangkan upaya mitigasi banjir melalui pendekatan kolaboratif di Pemerintahan Kota Bekasi, Jawa Barat.
Hal itu dilakukan dimulai dengan pemanfaatan dan penataan lahan pengairan. Lahan tersebut akan dialihfungsikan untuk mendukung kebutuhan masyarakat secara luas.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta II, Imam Santoso, menyatakan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam menghadapi ancaman bencana, terutama banjir.
"Kami melihat pentingnya kolaborasi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun ketahanan wilayah terhadap risiko bencana, termasuk banjir," ujar Imam dilansir Kamis (22/5/2025).
Selain menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, perusahaan juga terlibat dalam program edukatif yang menyasar berbagai lapisan masyarakat.
Salah satunya adalah dukungan terhadap program Pepeling (Pengantin Peduli Lingkungan) yang diinisiasi oleh Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Melalui program ini, calon pasangan suami istri diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga lingkungan sejak dini dalam membangun keluarga.
Upaya edukasi juga dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat di wilayah hulu Sungai Citarum, Kabupaten Bandung.
Perum Jasa Tirta II menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas, budidaya cacing, serta produksi pupuk organik.
Kegiatan ini ditujukan untuk mendukung konservasi daerah aliran sungai, yang merupakan salah satu fokus utama pengelolaan sumber daya air di kawasan tersebut.
Imam menegaskan bahwa seluruh program tersebut dijalankan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memperkuat kapasitas adaptasi masyarakat terhadap perubahan lingkungan dan potensi bencana.
"Langkah-langkah ini menjadi wujud nyata komitmen kami dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air sekaligus memperkuat daya tahan masyarakat terhadap risiko banjir," ujarnya.
Selain itu, Perum Jasa Tirta II berharap sinergi lintas sektor dapat terus diperluas.
Menurut Imam, pengelolaan sumber daya air tidak semata menjadi urusan teknis, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.(lgn)