Budi Setiawan founder Football Institute..
Sumber :
  • Istimewa

Menakar Kepentingan Ekonomi Korea Selatan Melalui Korean Wave

Senin, 5 Februari 2024 - 08:58 WIB

Meskipun Indonesia dapat lolos babak 16 besar Piala Asia namun kelolosan itu dibantu oleh Kyrgistan yg mampu menang melawan Oman, dan membawa Indonesia menjadi salah 1 peringkat 3 terbaik. 

Anehnya menjelang pertandingan lawan Jepang muncul desakan kepada PSSI di sosial media agar STY tetap dipertahankan, padahal bertanding melawan Jepang pun belum. Ini seperti mengkondisikan bahwa jikapun Indonesia gagal lolos 16 besar STY tetap harus dipertahankan. 

Siapakah yg berkepentingan? Ya tentu saja STY dan ADG Company. Mengapa? Karena kontrak terbaru STY dengan TSB Korea perusahaan metaverse yg menjual avatar STY dengan menggunakan property Timnas Indonesia seperti jersey Timnas, burung Garuda dan batik Indonesia memilik kepentingan untuk pasar di Indonesia. Sehingga mereka butuh waktu lagi untuk melakukan penetrasi pasar.

Pertanyaannya apakah PSSI mengetahui hal ini? Apakah dalam kontrak PSSI-STY memperbolehkan untuk STY melakukan aktivitas komersial dengan pihak lain? Tentu ini harus dikonfirmasi oleh PSSI.

Penjualan avatar ini tentunya akan menjadi devisa negara bagi Korsel dan bukan untuk Indonesia, dan tentunya tidak ada pajak yang dibayar ke pemerintah Indonesia. Dengan nilai kontrak yang fantastis dengan Timnas Indonesia, ternyata STY tetap menyukai profesinya sebagai bintang iklan.

Jadi jika dibilang pihak STY tidak punya kepentingan selain sepakbola, maka kita perlu melihat kembali data di atas betapa industri Korean Wave ini sudah menjadi pilar sumber pemasukan negara yang sangat potensial 

Sementara publik sepakbola kita dibius oleh ilusi dengan bingkaian kalimat ‘main sudah bagus, hasil menunggu proses’. Tanoa menyadari bahwa rakyat Indonesia dihegemoni oleh Korea melalui instrumen-instrumen Korean Wave.(chm)

Berita Terkait :
1 2 3
4
Tampilkan Semua
Topik Terkait
Saksikan Juga
13:42
13:57
09:23
08:45
04:17
03:41
Viral