- Tangkapan Layar
Pernah Gabung Pondok Pesantren Al Zaytun, Alumni Ponpes Akhirnya Jujur Soal Ini , Ternyata Dirinya Pernah...
tvOnenews.com - Pondok Pesantren Al Zaytun kini tengah menjadi sorotan usai beragam kontroversi yang terjadi di dalam Pondok Pesantren yang berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu.
Setelah sempat viral video yang menunjukan ibadah salat Idul Fitri 1444 H di Ponpes Al Zaytun yang mencampurkan jemaah wanita dan lelaki di satu shaf salat yang sama.
Setelah viralnya video tersebut, satu persatu kontroversi serta keanehan dalam beribadah di Ponpes Al Zaytun pun mulai terungkap.
Mulai dari salam kristen yang dipimpin oleh Panji Gumilang selaku pemimpin Ponpes Al Zaytun, sampai Azan nyeleneh yang dilakukan di Ponpes tersebut.
Bahkan diketahui pemimpin Ponpes Al Zaytun yakni Panji Gumilang pernah meragukan keabsahan Alquran hingga menyuruh para santrinya untuk membaca Alkitab.
Tak hanya itu, ketika Idul Fitri dia juga pernah membawakan khutbah dengan mengutip ayat Injil.
Imbas dari segala kontroversi dari Pondok Pesantren Al Zaytun, kini Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang itu pun dikaitkan dengan organisasi Negara Islam Indonesia atau NII.
Terkait hal tersebut tim tvOne pun mewawancarai salah satu alumni dari ponpes Al Zaytun. Pada tayangan Fakta tvOne, Riky yang merupakan alumni ponpes Al Zaytun mengungkapkan aktivitas di ponpes Al Zaytun.
Ketika ditanya terkait segala aktivitas yang terjadi didalam Al Zaytun, Riky mengatakan kalau selama ia menuntut ilmu tidak ada aktivitas seperti yang dinarasikan.
"Saat saya menjadi santri, kalau misalnya saya singgung dengan masalah yang sekarang, itu semua terbantahkan di rentang tahun 2000 sampai tahun 2006," kata Riky.
Menurutnya tidak ada hal yang mencurigakan baik itu terkait pelajaran hingga penggalangan dana pendidikan saat itu.
"Saat saya jadi santri tidak ada yang mencurigakan, termasuk dana mungkin kalau dana saya ngerasa nggak tersinggung, karena memang kita bayar 9 juta saat itu di awal untuk 6 tahun pendidikan saya merasa itu sebuah profit," sambungnya.
Bahkan selama menuntut ilmu di Ponpes Al Zaytun, Riky tidak pernah berpikir kalau ponpes tersebut ada kaitannya dengan Negara Islam Indonesia (NII) termasuk soal pendanaan.