Proses pencarian dan pertolongan dilakukan berawal dari kejadian menimpa kapal nelayan dibawa dua nelayan, yaitu Lahendi (30) dan Acok (53) yang pada Minggu (22/6/2025), pukul 18.00 WIB berangkat dari Pantai Keranggan, Mentok, menuju Perairan Tanjungular untuk menjemput kapal rekan mereka yang mengalami kerusakan mesin dan dalam posisi lego jangkar di sekitar perairan tersebut.
Pencarian seorang nelayan asal Pulau Bawean, Gresik yang hilang usai perahu yang ditumpanginya dihantam ombak di perairan Kecamatan Sangkapura, terus dilakukan.
Seorang nelayan di Mamuju, yang lagi mencari ikan di Perairan Mamuju, dikabarkan terjatuh dari atas kapal. ) saat ini hilang dan masih dilakukan pencarian oleh tim Sar Mamuju.
Perahu tidak berawak ditemukan nelayan, dengan cepat para nelayan melaporkan ke pihak Sar Mataram, pencarian kemudian dilakukan di perairan Selat Bali untuk mencari nelayan terebut.
Sempat Dilaporkan hilang, saat pergi melaut, Fahmi Daiyan (28), nelayan asal Desa Totodoku, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Tim SAR gabungan mencari nelayan yang diduga hilang di Perairan Pulau Rimau Balak, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan pada Senin (29/7/2024) pagi.
Seorang nelayan dan nahkoda KM Sari Mantep, Nur Aji (46), Warga Asemdoyong, Pemalang, Jawa Tengah, diduga terjatuh ke laut saat menarik jangkar di Perairan Karang jeruk, Kabupaten Tegal.
Keluarga korban melaporkan kejadian di Pusdatin BPBD Mateng, karena sejak kemarin belum pulang dari melaut padahal saudara korban sudah balik dari laut.
Korban bernama Sarman (25) itu diduga hilang setelah terjatuh dari perahu saat tengah memancing dan hal itu dibenarkan oleh pernyataan seorang warga sekitar.
KPP/Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa mengatakan keberadaan kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 yang hilang kontak di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa belum diketahui