Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal atau 1 Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi jatuh pada Senin, 11 Maret 2024, berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid.
Pada masa perjuangan kemerdekaan di Yogyakarta, salah satu yang melegenda adalah kisah laskar rakyat yang bergerak saat malam, dengan julukan Pasukan Hantu Maut
Sri Sultan Hamengku Buwono X menciptakan Himne Serangan Umum 1 Maret sebagai salah satu lagu untuk selebrasi Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HKPN) di Istana Kepresidenan Yogyakarta.
"Serangan Umum 1 Maret 1949 digagas oleh Menteri Pertahanan Indonesia sekaligus Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman, serta disetujui dan digerakkan oleh Presiden Soekarno dan Wapres Mohammad Hatta."
Pameran seni dan sejarah digelar di Benteng Vredeburg Yogyakarta untuk mengenalkan sekaligus memperingati perjuangan bangsa saat Serangan Umum 1 Maret 1949.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menuturkan peristiwa Serangan Umum perebutan kembali Yogyakarta dari Belanda sedianya dilaksanakan pada 28 Februari 1949.
Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan larangan pinjaman valuta asing dan transfer oleh warga Rusia ke luar negeri sebagai pembalasan atas sanksi ekonomi yang dikenakan Barat kepada Moskow. Larangan itu dilakukan Moskow setelah Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan bahwa Inggris akan mengunci Sberbank Rusia dari kliring sterling dan menjatuhkan sanksi pada tiga bank lain. Liz Truss juga mengatakan bahwa akan ada pembekuan aset penuh pada pemberi pinjaman Rusia dalam beberapa hari ke depan.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memastikan usulan tanggal 1 Maret sebagai Hari Besar Nasional dengan nama Hari Penegakan Kedaulatan Negara segera diproses.
Usulan Pemda DIY terkait pencanangan tanggal 1 Maret sebagai Hari Besar Nasional dengan nama Hari Penegakan Kedaulatan Negara, akan segera ditindaklanjuti oleh Kementerian Dalam Negeri RI.