Penyebab Lando Norris Terhindar dari Hukuman Penalti Usai Lakukan Manuver Berbahaya di F1 GP Abu Dhabi 2025
- Reuters/Amr Alfiky
Jakarta, tvOnenews.com - Pembalap McLaren F1 Team, Lando Norris lolos dari penalti meski melakukan aksi menyalip Yuki Tsunoda di luar lintasan pada Formula 1 Grand Prix Abu Dhabi 2025.
Norris meraih gelar juara dunia F1 pertamanya setelah finis di posisi ketiga. Meskipun Max Verstappen memenangi balapan, hasil tersebut cukup bagi Norris untuk mengamankan gelar dengan keunggulan dua poin di klasemen akhir musim.
- Reuters/Amr Alfiky
Salah satu momen paling krusial sekaligus kontroversial terjadi pada lap ke-23 ketika Norris berhasil melewati Tsunoda.
Saat itu, Tsunoda mendapat instruksi dari Red Bull untuk memperlambat Norris demi membantu peluang gelar Verstappen yang semakin menipis.
Tsunoda kemudian melakukan manuver bertahan yang agresif. Ia beberapa kali mengubah arah kendaraan di trek lurus belakang, membuat Norris kesulitan mencari celah.
Saat mencoba menyalip dari sisi dalam, Norris terdorong keluar jalur dan seluruh ban mobilnya melewati batas putih lintasan.
Kedua pembalap dipanggil steward untuk investigasi. Namun, Norris dinyatakan tidak bersalah karena Tsunoda dianggap melakukan aksi bertahan yang tidak sesuai aturan.
Dalam laporan resmi steward disebutkan bahwa Tsunoda melakukan “multiple moves” atau lebih dari satu perpindahan arah dalam upaya mempertahankan posisi, tindakan yang dilarang dalam aturan F1.
“Pengemudi mobil nomor 4 (Norris) melakukan overtake terhadap mobil nomor 22 (Tsunoda) di luar trek. Namun hal tersebut terjadi karena mobil 22 melakukan beberapa perubahan arah dalam bertahan,” tulis steward.
- Reuters/Jakub Porzycki
“Jika mobil 22 tidak melakukan manuver tersebut, mobil 4 dapat menyalip tanpa harus keluar lintasan. Norris keluar lintasan untuk menghindari benturan.”
Steward juga menegaskan bahwa dalam pedoman standar balap, pembalap yang dipaksa keluar lintasan tidak dianggap melanggar batas trek.
“Meski secara teknis penyalipan terjadi di luar lintasan, berdasarkan pertimbangan tersebut, tidak ada tindakan lanjutan yang diambil.”
Sementara Norris dibebaskan dari hukuman, Tsunoda justru dinyatakan melakukan pelanggaran karena mengubah arah lebih dari satu kali dalam mempertahankan posisi.
Ia menerima penalti lima detik dan satu poin pelanggaran pada lisensinya. Total poin pelanggarannya kini menjadi delapan dalam periode 12 bulan.
Dalam balapan terakhirnya bersama Red Bull, Tsunoda finis di posisi ke-14. Ia mengaku terkejut menerima penalti tersebut.
Namun, CEO McLaren, Zak Brown, menilai keputusan steward sudah tepat.
“Menurut saya itu keputusan yang jelas. Manuver itu berbahaya dan tidak perlu,” kata Brown di lansir dari laman Crash.
“Ini olahraga tim, jadi tidak heran mobil kedua mencoba membantu rekan setimnya. Tapi ada batasnya. Pada akhirnya, itu kesalahan Yuki karena sudah melewati batas. Itu manuver yang membahayakan, tetapi pada akhirnya semua baik-baik saja," tukasnya.
(aes)
Load more