Mantan Manajer Valentino Rossi Terang-terangan Sebut Absennya Marc Marquez Bikin MotoGP Lebih Menarik
- Reuters/Willy Kurniawan
Jakarta, tvOnenews.com - Absennya Marc Marquez dari lintasan balap membuat persaingan di MotoGP 2025 lebih menarik. Pendapat itu disampaikan oleh salah satu pengamat MotoGP, Carlo Pernat.
Pernat yang juga pernah menjadi manajer Valentino Rossi itu menilai persaingan antarpembalap terasa lebih hidup. Situasi ini menurutnya berbeda ketika hadirnya Marc Marquez.
- ANTARA
Marc Marquez diketahui harus menepi sejak mengalami cedera serius di MotoGP Mandalika 2025. Insiden di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, membuat sang pembalap Ducati Lenovo itu harus menjalani masa pemulihan panjang.
Pihak Ducati sendiri telah memastikan Marquez tidak akan kembali hingga akhir musim. Mereka mengumumkan bahwa Marquez harus menjalani empat minggu dengan kondisi bahu yang benar-benar tidak bisa digerakkan sebelum memulai rehabilitasi.
“Marc harus menghabiskan empat minggu dengan lengannya yang sepenuhnya tidak dapat digerakkan sebelum memulai rehabilitasi. Jadi, mustahil baginya untuk kembali membalap musim ini,” tulis pernyataan resmi Ducati di akun Instagram @ducaticorse.
Dengan tujuh gelar juara dunia di kelas utama, Marc Marquez sudah menjadi ikon besar MotoGP. Namun, Pernat justru melihat absennya sang legenda sebagai kesempatan emas bagi pembalap lain untuk unjuk gigi.
Menurut Pernat, kompetisi musim ini terasa lebih seimbang dan seru karena tidak ada satu pembalap yang mendominasi. Ia bahkan menyebut bahwa para rival Marquez kini seperti “tikus yang menari” karena bebas dari tekanan besar sang “kucing.”
“Jangan lupa, Marc (Marquez) adalah yang terkuat di antara semuanya. Tapi ketika kucing pergi, tikus mulai bermain. Tahun ini, absennya Marc membuat banyak pembalap tampil lebih berani dan percaya diri,” ujar Pernat dalam podcast GP One berjudul Fast.
Pernat juga menyoroti betapa hebatnya pencapaian Marquez sebelum cedera. Menurutnya, memenangkan kejuaraan dunia dengan lima balapan tersisa adalah hal yang hampir mustahil di era modern MotoGP.
- Ducati Corse
“Menjadi juara dunia dengan lima Grand Prix tersisa adalah sesuatu yang luar biasa, dan mungkin tak akan terulang lagi,” tambahnya dikutip dari Motosan.
Namun, tanpa Marquez, peta persaingan musim ini jauh lebih tidak terduga. Setiap seri terasa sulit diprediksi karena podium diisi oleh pembalap dari berbagai tim dan pabrikan.
Contohnya terlihat di MotoGP Malaysia 2025, di mana podium dikuasai tiga pembalap berbeda. Alex Marquez dari Gresini Ducati berhasil finis pertama, disusul Pedro Acosta (Red Bull KTM) dan Joan Mir (Repsol Honda).
Pernat menyimpulkan bahwa kondisi ini membawa dampak positif bagi MotoGP secara keseluruhan. Menurutnya, semakin rapat persaingan antar pabrikan, maka semakin menarik pula tontonan bagi penggemar di seluruh dunia.
“Ketika jarak antar pabrikan semakin tipis, kejuaraan jadi lebih hidup. Inilah MotoGP yang sebenarnya dengan penuh kejutan, persaingan, dan drama di setiap lap,” pungkas Pernat.
(aes)
Load more