George Russell Akhirnya Buka Suara Soal Insiden di F1 GP Spanyol 2025, Soroti Gaya Balapan Max Verstappen: Dia Adalah...
- F1
tvOnenews.com - F1 GP Spanyol yang berlangsung akhir pekan lalu menyisakan drama panas antara Red Bull dan Mercedes setelah insiden Max Verstappen dengan George Russell.
Hingga saat ini, insiden panas antara Max Verstappen dan George Russell di Grand Prix F1 Spanyol 2025 masih jadi perbincangan hangat.
Semua berawal saat Max Verstappen mendapatkan perintah untuk memberikan posisinya pada George Russell di lap ke-61.
- F1
Verstappen, yang saat itu sedang bersaing mempertahankan posisi keempat, keluar jalur di Tikungan 1 dan memotong lintasan demi menjaga posisinya dari serangan Russell.
Atas kejadian itu, Red Bull pun segera memerintahkan Verstappen untuk mengembalikan posisi kepada pembalap Mercedes tersebut.
Meski awalnya marah atas perintah tim, Verstappen tampak mengalah dan memperlambat laju mobilnya di Tikungan 5 agar Russell bisa menyalip.
Tapi situasi memanas ketika Verstappen tiba-tiba kembali mempercepat mobilnya saat Russell berada di sisi luar, menyebabkan kontak antar mobil keduanya.
Max Verstappen akhirnya menyerah di Tikungan 11, namun steward memutuskan bahwa insiden tersebut adalah kesalahannya dan menjatuhkan penalti waktu 10 detik.
- F1
Melansir dari laman Crash, akibat insiden itu, Max Verstappen haru turun ke posisi ke-10 dalam hasil akhir balapan.
Menanggapi insiden tersebut, pembalap Mercedes, George Russell, memberikan komentar blak-blakan soal gaya mengemudi Verstappen.
"Dia seorang pembalap tangguh, sesederhana itu," ujar Russell
Russell menyebut kalau Max Verstappen merupakan seorang pembalap yang memiliki prinsip menang atau membuangnya.
“Dia orang yang berprinsip "'memenangkannya atau membuangnya,'” ungkap George Russell.
Russell menambahkan bahwa selama beberapa tahun terakhir, Verstappen selalu berada di depan, sehingga gaya agresifnya tidak terlalu terlihat.
"Tapi kami semua sudah lama balapan melawan Max, sejak 2011. Itulah gayanya," jelas Russell.
Meski tak sepenuhnya mengkritik, Russell mengakui Verstappen adalah juara dunia empat kali dan layak mendapat respek.
"Saya bukan juara dunia, jadi jelas dia melakukan sesuatu dengan benar," ujarnya.
"Ada banyak anak muda yang mengidolakan pembalap F1. Anda melihat hal seperti yang dia lakukan di Imola itu luar biasa. Tapi lalu Anda lihat apa yang terjadi hari ini, dan itu terasa tidak perlu,” tambahnya.
Load more