Dituding Berselisih dengan Teknisi Balap Ferrari saat F1 GP Monaco 2025, Lewis Hamilton Ungkap Situasi yang Sebenarnya
- Instagram.com/scuderiaferrari
tvOnenews.com - Setelah muncul berbagai spekulasi tentang perselisihan antara Lewis Hamilton dan teknisi balap Ferrari, Riccardo Adami, sang juara dunia tujuh kali itu akhirnya buka suara.
Isu ini mencuat usai F1 GP Monaco 2025, di mana Hamilton sempat mendapatkan penalti karena menghalangi Max Verstappen saat kualifikasi.
Penalti tersebut terjadi karena kesalahan informasi yang diterima Hamilton dari Riccardo Adami.
- Instagram.com/scuderiaferrari
Hal tersebut memicu spekulasi bahwa keduanya tidak sependapat selama masa transisi yang sulit bagi pembalap Inggris itu di Ferrari.
Melansir dari laman crash, situasi itu makin memanas saat radio komunikasi Hamilton tak mendapat respons setelah ia bertanya sesuai balapan GP Monaco 2025.
"Apakah Anda kesal dengan saya atau apa?" tanya Hamilton tepat setelah ia melewati garis finis.
Alih-alih menjawab pertanyaan dari Lewis Hamilton, radio justru hening tak ada suara sedikitpun.
Momen itu langsung memicu rumor ketegangan antara pembalap asal Inggris itu dengan tim teknis Ferrari.
Menanggapi rumor tersebut jelang GP Spanyol, Lewis Hamilton menegaskan bahwa hubungannya dengan Adami baik-baik saja.
"Kami terus belajar lebih banyak tentang satu sama lain, kami terus beradaptasi dengan cara kami berdua bekerja. Dia pernah bekerja dengan banyak pengemudi yang berbeda sebelumnya. Kami tidak memiliki masalah sama sekali," ujar Hamilton.
"Banyak spekulasi, sebagian besar omong kosong. Kami memiliki hubungan yang baik. Dia orang yang luar biasa untuk diajak bekerja sama." lanjutnya.
Lewis Hamilton mengakui ada momen tidak sepakat, seperti dalam hubungan kerja pada umumnya.
Namun ia menegaskan bahwa mereka memiliki tujuan sama: membawa Ferrari meraih kejayaan di F1 2025.
“Kami berdua ingin memenangkan kejuaraan bersama-sama. Semuanya hanya kebisingan dan kami tidak terlalu memperdulikannya,” tambahnya.
Sementara itu, Team Principal Ferrari, Fred Vasseur, menjelaskan bahwa tidak adanya respons radio saat itu adalah bagian dari prosedur keamanan, bukan karena ketegangan.
(akg)
Load more