Keputusan Tukar Liam Lawson dan Yuki Tsunoda Terkesan Buru-buru, Bos Red Bull Jelaskan Alasan Lakukannya di Awal Musim F1 2025
- F1
tvOnenews.com - Tim Red Bull Racing mengambil keputusan berasi di awal musim F1 2025 dengan menukar pembalap menjelang balapan ketiga Formula 1 musim ini.
Menjelan Grand Prix Jepang, Red Bull memutuskan untuk menukar posisi pembalap anyar mereka musim ini, Liam Lawson, dengan pembalap Racing Bulls akni Yuki Tsunoda.
Liam Lawson yang baru bergabung dengan Red Bull di awal musim ini, gagal menunjukan performa terbaiknya di dua race yang ia jalani.
Pembalap asal Selandia Baru itu tampil buruk pada gelaran Grand Prix Australia dan China di F1 2025.
![]()
Liam Lawson (sumber: F1)
Lawson harus tersingkir pada saat GP Australia yang merupakan balapan pembuka, karena mengalami spin pada pertengahan balapan.
Pada Grand Prix China, Lawson menjadi yang paling terakhir di seluruh sesi mulai dari sesi kualifikasi Sprint hingga kualifikasi race.
Liam Lawson harus puas diasapi Yuki Tsunoda yang merupakan pembalap Racing Bull dan tandemnya yang berstatus debutan, Isack Hadjar.
Performa buruk di dua race itulah yang diduga menjadi alasan Red Bull bergerak cepat untuk menukar posisi Liam Lawson.
Posisi Liam Lawson di Red Bull Racing akan digantikan oleh pembalap miliki tim Racing Bulls, Yuki Tsunoda.
Yuki Tsunoda (sumber: F1)
Meski Red Bull sudah mantap mengambil keputusan tersebut, masih ada banyak orang yang mempertanyakan hal tersebut.
Pasalnya, Red Bull dinilai terlalu buru-buru menukar posisi Liam Lawson yang baru menjalani dua race dengan mereka
Terkait itu, Bos Red Bull, Christian Horner, membeberkan alasan pertukaran Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda.
Horner mengaku bahwa timnya saat ini berambisi untuk memborong gelar juara dunia dan juara tim konstruksi.
Dengan kondisi Lawson yang masih belum menunjukkan performa konsisten, diharapkan Tsunoda yang sudah berpengalaman langsung dapat memberikan efek instan kepada tim.
Yuki Tsunoda (sumber: F1)
"Kami memasuki musim 2025 dengan dua ambisi, mempertahankan Kejuaraan Pembalap Dunia dan merebut kembali gelar Konstruktor Dunia dan ini adalah keputusan yang murni berdasarkan olahraga," ujar Bos Red Bull Christian Horner dikutip dari Formula 1.
Load more