Perjuangan Sang Pelopor
“Setelah pulang ke Purwakarta, saya mencoba untuk mengaplikasikan ilmu yang saya dapat di Bandung. Alhamdulillah saya sangat senang bisa menjadi pelopor beladiri muaythai dan MMA di Purwakarta. Saya jatuh cinta pada Purwakarta, karena semua karier beladiri saya dimulai di sini," urai Aep Saepudin.
Berbekal ilmu, Aep Saepudin, akhirnya memutuskan untuk mencoba peruntungan dengan berlaga di oktagon OnePride pada 2016. Menang pada laga debut kala berhadapan dengan Nurul Mustaqim, Aep kemudian mendapat cobaan karena kalah saat bertemu Paul Lumihi dan Deni Arif.
Namun perlahan tapi pasti, impiannya untuk menjadi pemegang sabuk akhirnya terwujud, kala Aep sukses merebut sabuk dari tangan Hafid Nur Maradi. Tapi gelar juaranya lepas dan berpindah ke tangan Eperaim Ginting.
Kini Aep Saepudin siap kembali berlaga di atas arena OnePride. Hadi Purnomo akan menjadi tantangan pertama bagi petarung kelahiran Ciamis.
"Persiapan saya sekarang lebih matang daripada sebelumnya. Hadi ulet, hebat, dan kemampuannya cukup lengkap. Biarpun basic boxing, tapi ground game dia cukup bagus juga, jadi saya tidak bisa meremehkan dia,” Aep menganalisis lawannya.
Meski menghormati lawan, Aep melontarkan ancaman. “Untuk para rival saya, saya pastikan saya akan tetap berada di jajaran elite kelas bulu, dan pasti saya akan kembali untuk merebut lagi sabuk yang lepas dari tangan," umbar Aep penuh percaya diri.
Hadi Purnomo Tak Ciut
Optimistisme juga datang dari sang lawan, Hadi Purnomo. Berhadapan dengan mantan pemegang sabuk tidak membuat nyali Arek Malang ciut.
Load more