tvOnenews.com - Perjalanan panjang Jeka Saragih menuju oktagon UFC ternyata dibayar kontan saat Jeka membuat KO Lucas Alexander di UFC 82, Sabtu (18/11/2023) lalu.
Jeka Saragih hanya butuh waktu 1 menit 31 detik untuk menaklukan Lucas. Bahkan tak ada yang menyangka hasil ini mengingat ini kali pertama alias debut Jeka di UFC.
"Mungkin kemarin Indonesia pernah mengirim beberapa atlet untuk berlaga di Road to UFC, dan saya salah satunya pengganti dari China. Mungkin saya bisa mendapatkan kontrak ini, mungkin rezeki saja sih. Saya tidak menyangka juga bisa berkompetisi di UFC, dan sampai saat ini seperti mimpi saja rasanya," kata Jeka.
Jeka harus melewati jalan panjang untuk sampai ke turnamen gulat paling bergengsi saat ini. Tujuh tahun bukanlah waktu yang singkat untuk bisa sampai di titik ini.
Jeka bergabung ke ajang MMA One Pride pada 2016 yang mengantarkannya ke Road to UFC dengan bertemu petarung papan atas Asia.
Kiprah pertama Jeka Saragih adalah bermain di Road to UFC pada 2022 silam. Jeka mampu menaklukkan Pawan Maan Singh dari India pada perempat final RUT kelas ringan dengan kemenangan KO. Beranjak ke semifinal, ia mempecundangi atlet Korea Selatan Bin Ki Won, lagi-lagi dengan kemenangan KO. Sayangnya Jeka gagal menjadi juara setelah pada final ia kalah TKO dari petarung India lainnya, Anshul Jubli.
Sebagai catatan, selain Jeka, terdapat petarung-petarung lain dari Indonesia yang juga mengikuti RUT. Namun baik Rama Supandhi (kelas terbang), Gugun Gusman (kelas bantam), dan Angga Hans (kelas bulu), langkahnya terhenti pada pertarungan pertama.
Dia pun berhasil mendapatkan kontrak dari UFC dan menjalani latihan intensif selama lima bulan. Bahkan debutnya selalu tertunda karena UFC kesulitan mencarai lawan.
Sempat beberapa kali gagal bertanding, akhirnya Lucas Alexander yang menjadi lawannya.
Kemenangan 1 menit 31 detik itu pun membuat Jeka Saragih mendapatkan bonus sebesar 50 ribu dolar.
Uang bonus itu pun digunakan untuk membangun kamp latihan di kampung halamannya.
"Karena saya lihat sarana prasarana olahraga di daerah saya itu enggak ada, apalagi di Simalungun itu GOR (Gelanggang Olah Raga) saja tidak ada, makanya saya buat kamp latihan," ucap Jeka.
"Kita punya kesempatan dari Tuhan, rezeki. Alangkah baiknya kita bisa memanfaatkan sama orang-orang di sekitar kita," ucapnya. (ant/hfp)
Load more