Singapore - Jagoan pebulutangkis Indonesia berhasil mengibarkan bendera merah putih di atas podium. Perwakilan Indonesia dari sektor ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil menjuarai event BWF World Tour Super 500 Singapore Open 2022.
Mengulang babak final pada ajang Malaysia Open 2022 dua pekan lalu, Apriyani/Fadia kembali berhasil menghentikan langkah pemain terbaik ke empat dunia asal China Zhang Shu Xian/Zheng Yu di laga puncak.
Meski begitu, sebelumnya Fadia telah dikabarkan mengalami cedera pada tumit saat pertandingan semi-final melawan Supissara Paewsampran/Puttita Supajirakul, ganda putri asal Thailand.
Dalam kondisi tumit kaki kiri yang sedang sakit, Fadia mampu menemani Apriyani hingga menjadi juara dalam ajang Singapore Open 2022 ini.
“Bersyukur Alhamdulillah bisa juara. Senang dengan keberhasilan hari ini. Tadi pagi sempat ditanya Koh Didi (pelatih Eng Hian), ‘Mau mundur atau tetap main?’ Saya jawab tetap main, meski tumit kiri saya sakit. Saya ngotot dan memaksakan diri tetap main,” tutur Fadia yang dikutip dari VIVA.
Semangatnya serta rasa keinginannya untuk menang membuatnya mampu mengalahkan rasa sakitnya.
“Itu karena rasa ingin menang saya begitu besar, sehingga mampu mengalahkan segala rasa sakit. Saat main, saya seperti tidak ingat kalau kaki saya sakit. Karena ingin menang itu sangat besar, rasa sakit itu seperti hilang,” lanjutnya.
Sementara, Apriyani juga menyatakan bahwa keberhasilan mereka menjadi juara berkat tekad kuat yang mereka miliki untuk menjadi juara di setiap turnamen.
“Alhamdulillah bisa juara di Singapura Terbuka. Dari awal, saya dan Fadia memang memiliki tekad yang sama. Yaitu setiap tampil itu ingin jadi juara. Tekad dan visi yang sama ini akhirnya membawa kami juara,” ujar Apriyani Rahayu.
Sukses dalam ajang ini menjadi gelar kedua dalam tiga pekan terakhir. Meski baru memulai debut bersama di tahun 2022, keduanya bermain kompak hingga menang dua gim sekaligus di laga final Singapore Open 2022, dengan skor 21-14, 21-17 dalam waktu 39 menit.
“Lawan pun terpaksa mengikuti pola permainan kita. Selain itu, kami juga bisa membaca pola permainan yang dikembangkan lawan,” terang Fadia.
“Selalu saya samakan pola berpikir saya dan Fadia, sehingga pada akhirnya bisa terwujud di lapangan dengan tampil sebagai juara,” sahut Apriyani.
Pemberitaan sebelumnya, Fadia mengaku performanya kurang optimal pada ajang kali ini. Sebab tumit kaki kirinya mengalami cedera. Ia sudah merasakan sakit sejak berlaga di Kuala Lumpur, Malaysia tiga pekan sebelumnya.
“Tumit kiri saya memang sudah terasa sakit dari Malaysia. Terasa sakit, terutama saat mengambil bola yang datangnya menghentak,” tutur Fadia pada (16/7/2022).
Meski terasa sakit, dirinya tetap ngotot dan bermain penuh perjuangan bersama Apriyani. Ia tak mau membuang peluang maju ke final dan berusaha tampil semaksimal mungkin. (Kmr)
Load more