Korea Masters 2025: Strategi Ulur Waktu Lawan Bikin Hilang Fokus, Yohanes Saut Sayangkan Tak Ada Respons Tegas dari Wasit
- PBSI
Iksan, tvOnenews.com - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Yohanes Saut Marcellyno, terhenti di babak 16 besar Korea Masters 2025. Saut kalah dari unggulan utama asal Singapura, Jason Teh Jia Heng.
Pertandingan babak 16 besar berlangsung di Iksan, Korea Selatan, Kamis (30/10). Sempat unggul di awal, Saut akhrinya menyerah dua gim langsung dengan skor 19-21, 12-21.
- PBSI
Sebenarnya, Saut sempat tampil menjanjikan di awal gim pertama dan bahkan memimpin jalannya pertandingan. Namun, ritmenya buyar akibat beberapa kali penundaan dari lawan yang membuat fokusnya terganggu dan momentum pun hilang begitu saja.
“Saya sebenarnya sudah unggul di awal, tapi lawan sering menunda dan saya tidak siap dengan situasi itu. Sudah saya protes ke wasit, tapi tidak ada tindakan tegas,” ujar Saut dalam keterangan resmi PP PBSI.
Gangguan tersebut membuat permainan Saut tak lagi stabil dan peluang untuk mencuri gim pertama pun sirna. Ia menyesal karena merasa seharusnya bisa memaksa pertandingan berlanjut ke rubber game jika mampu mempertahankan keunggulan awal.
“Sayang banget, harusnya bisa ambil gim pertama dan lanjut ke rubber. Tapi memang saya kehilangan fokus di momen penting,” tuturnya.
Memasuki gim kedua, Jason Teh tampil lebih trengginas dan menekan sejak awal laga. Serangan-serangan cepat dan akurat dari pemain Singapura itu membuat Saut kesulitan mencari celah untuk membalas.
“Lawan punya serangan tajam dan strategi yang sangat matang untuk mencuri poin. Saya harus belajar mengantisipasi pola main seperti ini di turnamen berikutnya,” ucap Saut.
Ia juga menyoroti finishing atau penyelesaian akhir pukulannya yang masih belum maksimal. Beberapa kali peluang emas untuk mematikan bola justru tak bisa dimanfaatkan dengan baik.
- PBSI
“Finishing saya masih kurang, tadi ada beberapa bola yang sebenarnya bisa dimatikan tapi malah balik lagi ke lawan. Itu yang harus saya perbaiki,” katanya.
Meski tersingkir, Saut tetap berusaha mengambil sisi positif dari kekalahan tersebut. Menurutnya, pengalaman menghadapi pemain berperingkat tinggi menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan kualitas dan ketenangan saat menghadapi tekanan.
Load more