Jatuh dan Bangkit, Mohammad Ahsan Ungkap Momen Paling Mengharukan dalam Kariernya: All England 2019 Itu Menyentuh Banget
- PBSI
tvOnenews.com - Mantan pebulutangkis ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan, membagikan pengalaman yang paling membekas dalam perjalanan kariernya sebagai atlet profesional yang mengharumkan nama bangsa.
“Buat saya yang paling berkesan dan menyentuh hati banget itu All England 2019,” kata Ahsan, dikutip dari kanal YouTube Sport77 Official.
Ahsan mengisahkan bagaimana ia dan Hendra Setiawan sempat berpisah usai kegagalan di Olimpiade Rio 2016. Keduanya menjalani fase berbeda, dengan Hendra berpasangan dengan pemain Malaysia, dan Ahsan bersama Rian Agung.
“Sempat pisah, Koh Hendra berpasangan sama atlet Malaysia, saya sama Rian Agung, cuma setahun, dan umur kita saat itu 27, sudah senior kan segitu, Koh Hendra juga mungkin 29,” ungkapnya.
Setelah setahun, Ahsan dan Hendra kembali dipasangkan. Namun, mereka tidak langsung berada di puncak. Mereka harus memulai semuanya dari awal, termasuk membangun ulang peringkat dunia mereka.
“Tahun 2018 bareng lagi, tahun 2018 mungkin kita punya komitmen, kita merangkak lagi dari nol, peringkat nggak ada,” ujar Ahsan. Ia mengakui, saat itu kemampuan mereka juga mulai menurun, sementara pasangan muda seperti Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya mulai naik daun.
- ANTARA/FAJAR SATRIYO
“Mungkin secara kemampuan juga sudah jauh menurun (dari sebelumnya), mungkin orang melihat pasangan ini sudah berat, apalagi sudah muncul Minions,” tambahnya.
Meski banyak keraguan dari luar — dan bahkan dari dirinya sendiri — Ahsan mengatakan bahwa mereka tetap mencoba bangkit.
“Sudah muncul Minions, tapi kita bareng Koh Hendra mencoba lagi lah,” ucapnya.
Kemenangan pertama setelah comeback datang di Singapore Open 2018, yang saat itu membuat Ahsan dan Hendra cukup terkejut karena banyak pemain top yang absen.
Namun momen yang benar-benar membekas adalah saat mereka akhirnya menjuarai All England 2019.
“Saya sama Koh Hendra juara lagi, jadi kayak ngejawab keraguan orang, saya pun sebenarnya bisa bangkit lagi. Karena merasa ini sudah nggak bisa, tapi Koh Hendra dia positif terus, 'kayaknya masih bisa, kita masuk 10 besar aja,' tapi tahunya bisa Juara All England lagi,” jelas Ahsan.
Ia bahkan menuturkan bahwa di partai final, Hendra mengalami cedera kaki, namun tetap bisa menuntaskan pertandingan dan membawa pulang gelar juara.
“Dan Koh Hendra final itu kakinya cedera, di final lawan Malaysia, dan abis itu juara, terjawab semua, rasa pesimis yang sudah nggak bisa lagi,” tuturnya.
Setelah kemenangan di All England, keduanya terus mencatat prestasi, termasuk merebut gelar juara dunia dan World Tour. (ind)
Load more