Jakarta - Tim Indonesia terus berusaha meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 dan kini peluang ada di pundak ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Pasangan ini akan bertanding di babak final bulu tangkis di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin (2/8/2021).
Pertandingan sendiri bakal berlangsung pukul 11.50 WIB. Dalam pertandingan memperebutkan medali emas tersebut, Greysia/Apriyani akan menghadapi wakil China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Perjalanan Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi lawan-lawan yang tangguh sebelum akhirnya mendarat di partai final pesta olahraga terakbar itu.
Apriyani dan Greysia merupakan sahabat kental dalam keseharian, bukan hanya saat berpasangan dalam laga ganda putri bulu tangkis.
Sosok Apriyani Rahayu muncul saat Greysia sempat merasa ‘down’ dan ingin memutuskan pensiun usai laga Olimpiade Rio 2017. Terlebih saat itu,pasangan main Greysia, Nitya Krishinda Maheswari, juga mengalami cedera serius pada bagian bahu, sehingga ia terpaksa gantung raket.
Pebulu tangkis belia, yang saat itu masih berumur 19 tahun, bisa memberi Greysia dorongan semangat untuk menciptakan permainan terbaik di lapangan.
Apriyani sendiri memiliki segudang prestasi saat masih di laga junior.
Apriyani mulai berlatih bulutangkis di Jakarta pada akhir tahun 2011 di Klub Pelita Bakrie. Kemudian pada pertengahan 2015, dia berpindah klub ke Jaya Raya Jakarta.
Apriyani turut memperkuat bulutangkis Indonesia sejak tahun 2014 hingga 2016 di level junior. Di Kejuaraan Dunia Junior 2014 Apriyani berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari di nomor ganda putri.
Mereka meraih medali perak setelah dikalahkan pasangan Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifan di final dengan skor 21–11, 21–14. Dua tahun kemudian pasangan Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifan menjadi Juara Dunia dan meriah peringkat pertama pada tahun 2017.
Di Kejuaraan Dunia Junior 2015 Apriyani berpasangan dengan Fachriza Abimanyu di nomor ganda campuran. Mereka meraih medali perunggu setelah dikalahkan pasangan Tiongkok He Jiting/Du Yue di semifinal dengan skor 21-13, 21-10.
Di Kejuaraan Asia Junior 2015, Apriyani meraih medali perunggu di nomor ganda campuran dengan pasangan yang sama yaitu Fachriza Abimanyu. Mereka dikalahkan oleh pasangan Tiongkok lainnya Zheng Siwei/Chen Qingchen di semifinal dengan skor 21-14, 21-14.
Pada tahun 2016, dia kembali meraih medali perunggu dengan pasangan yang berbeda, Rinov Rivaldi. Mereka kalah di semifinal oleh ganda campuran asal Korea Selatan Kim Won ho/Lee Yu-Rim dengan skor 21-17, 22-20.
Di awal 2017, Apriyani mulai berlatih di Pelatihan Nasional (Pelatnas) Cipayung, Jakarta. Sejak itu pula Apriyani mulai bermain di level senior dan berpasangan dengan Greysia Polli menggantikan Nitya Krishinda Maheswari yang cedera. (ito)
Load more