Pelatih boccia Indonesia, Muhammad Bram Riyadi, mengatakan, kontingen Indonesia sudah mendapat satu medali emas APG 2022 melalui Wening Prabawati yang turun di kelas BC4 Putri.
Wening Prabawati pada pertandingan terakhir berhasil mengalahkan atlet asal Thailand, Chalise Khiawjantra dengan skor 4-3, sehingga dia menempati urutan pertama dalam pengumpulan poin.
Dengan memenangi pertandingan terakhir, Wening menepati urutan teratas sehingga memperoleh medali emas. Dia mengalahkan atlet Thailand dan Singapura.
Kontingen Indonesia juga mendapat dua medali perak di kelas BC2 putri atas nama atlet Gischa Zayana dan kelas BC1 putri untuk Handayani.
Indonesia masih berpeluang mendapat medali. Di kelas BC1, Muhamad Afrizal Syafa bisa menempati minimal urutan ketiga atau medali perunggu. Jika pada pertandingan terakhir Afrizal menang, poinnya sama Sembilan dengan atlet lain.
Atlet lain yang berpeluang merebut medali perunggu untuk Indonesia ialah Faris Sugiarto dan Fendy Kurnia Pamungkas pada kelas BC4.
Bram Riyadi mengatakan Boccia Indonesia juga menambah perunggu dari Suci Kirana Dewi, yang bermain di kelas BC3 putri. Suci berhasil mengalahkan atlet Thailand, Jutharat Rattana dengan skor 6-3.
Faris Sugiarto, yang turun di kelas BC 4 putra, melawan Pornshok Larpyen, memperoleh perunggu setelah melawan atlet Thailand dengan skor 0-7.
Perolehan tim boccia telah meningkat dari pencapaian tahun-tahun sebelumnya dengan memenuhi minimal satu medali emas. Pada APG 2015 Singapura dan APG 2017 Malaysia, Thailand menguasai seluruh 11 medali emas.
Pada APG 2022 di Solo, Indonesia masih berpeluang merebut medali emas pada nomor tim tiga lawan tiga berdasarkan klasifikasi BC1 dan BC2. Tuan rumah akan bertemu Thailand. (ant/raw)
Load more