Tak Asal-asalan, Kemenpora Pastikan Penentuan Target Medali di SEA Games 2025 Berbasiskan Data
- tvonenews-Ilham Giovani
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan bahwa penentuan target perolehan medali Indonesia di SEA Games Thailand 2025 tidak dilakukan secara asal.
Kemenpora memastikan semua target ditetapkan berdasarkan data konkret, bukan hanya dari laporan atau klaim masing-masing federasi cabang olahraga.
"Setiap mematok target itu kan harus berdasarkan data, jadi kami harus bisa mengkomparasikan data-data yang ada, calon lawannya itu siapa, kemudian posisinya kayak apa dan kekuatan kelemahannya itu apa dari atlet kita," ujar Deputi Pelayanan Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Surono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Surono menegaskan, pendekatan berbasis data menjadi landasan penting dalam menentukan target realistis Indonesia di SEA Games mendatang. Ia mengatakan, timnya tidak ingin lagi bergantung pada ekspektasi tanpa dukungan analisis mendalam.
Dia menjelaskan, tim review yang terdiri dari para pakar, praktisi olahraga, serta perwakilan dari KONI, KOI, dan Kemenpora telah memanggil pengurus dari 52 cabang olahraga. Pertemuan itu membahas kesiapan serta peluang masing-masing cabang dalam menghadapi SEA Games Thailand 2025 yang digelar pada Desember mendatang.
Dalam pertemuan tersebut, setiap federasi telah menyampaikan target perolehan medali masing-masing. Namun, Kemenpora masih harus menganalisa lebih lanjut dengan membandingkan data performa, lawan potensial, serta hasil uji coba internasional sebelum menetapkan target nasional secara resmi.
"Kadang-kadang federasi mematok target yang terlalu tinggi tetapi sekali lagi untuk mematok target kan harus berdasarkan data," kata Surono.
Surono mengakui bahwa proses penentuan target medali berbasis data tidak mudah. Hal ini karena karakteristik setiap cabang olahraga berbeda, terutama untuk cabang beregu atau yang memiliki penilaian subjektif tinggi seperti tinju.
Sementara itu, cabang olahraga yang bersifat terukur seperti atletik, panjat tebing, dan angkat besi relatif lebih mudah dianalisis. Hasil-hasil kompetisi sebelumnya bisa menjadi acuan objektif untuk menilai peluang medali di ajang SEA Games.
"Ada beberapa cabang olahraga beregu yang track record-nya belum pernah bertanding sehingga kami masih menunggu hasil dari try out mereka," sambungnya.
Surono menambahkan, setelah seluruh proses review dan pemanggilan federasi selesai, tim akan masuk ke tahap analisis peluang. Dari situ, baru akan ditentukan target realistis berdasarkan kekuatan aktual atlet Indonesia di setiap cabang.
Pada prinsipnya, lanjut Surono, pengiriman atlet ke SEA Games Thailand tidak akan didasarkan pada kuantitas. Ia menegaskan bahwa jumlah atlet bukan ukuran utama, melainkan seberapa besar peluang mereka untuk menyumbangkan medali bagi Indonesia.
Indonesia sendiri menargetkan mampu mempertahankan posisi tiga besar di klasemen akhir SEA Games Thailand 2025. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan setidaknya 80 medali emas dari berbagai cabang olahraga.
Namun, berdasarkan perhitungan sementara, peluang realistis Indonesia baru mencapai sekitar 78 medali emas. Jumlah ini masih sedikit di bawah target minimal yang dibutuhkan untuk mengamankan posisi ketiga.
Surono mengungkapkan bahwa beberapa nomor unggulan yang sebelumnya menjadi sumber medali di SEA Games Kamboja 2023 tidak akan dipertandingkan di Thailand. Padahal, di edisi 2023, Indonesia berhasil meraih total 87 medali emas.
Menurutnya, hilangnya sejumlah nomor unggulan membuat Indonesia kehilangan potensi sekitar 41 medali emas. Hal ini menjadi tantangan besar bagi tim Indonesia untuk mencari alternatif medali dari cabang atau nomor baru.
"Karena itu kami masih menganalisa untuk memastikan atlet-atlet yang dikirim adalah yang berpeluang merebut medali," ucap Surono.
Kemenpora kini tengah bekerja keras untuk menyusun strategi terbaik demi menjaga prestasi Indonesia tetap kompetitif di level Asia Tenggara. Semua keputusan akan diambil secara objektif agar setiap atlet yang berangkat benar-benar memberikan kontribusi maksimal bagi Merah Putih.
(igp/hfp)
Load more