Mati-matian Red Sparks Cari Pengganti Megawati Hangestri, Media Korea Tetap Sebut Tim Asuhan Ko Hee-jin Tanpa Megatron Itu Cuma…
- instagram Red Sparks/manisa bbsk
tvOnenews.com - Red Sparks tampaknya belum benar-benar pulih usai ditinggal dua pemain andalan mereka, Megawati Hangestri dan Vanja Bukilic.
Musim ini, klub asuhan Ko Hee-jin itu harus memulai langkah baru tanpa tiga pilar penting yang membawa mereka menjadi runner up musim lalu, Megawati Hangestri Pertiwi, Vanja Bukilic, dan Pyo Seung Ju.
Menurut laporan Sports Donga, kepergian ketiganya membuat kekuatan Red Sparks terkikis hingga separuh.
- KOVO
Megawati, yang akrab dijuluki Megatron, menjadi sosok paling dirindukan.
Ia bukan hanya mesin pencetak poin, tapi juga simbol energi dan semangat tim.
Pada musim lalu, pemain asal Indonesia itu menjadi top skor Red Sparks sekaligus motor utama serangan.
Di babak reguler, Megawati mencatat 802 poin dengan akurasi serangan mencapai 48,06 persen, dan menutup musim dengan total 1.020 poin, torehan yang menegaskan perannya sebagai salah satu penyerang paling berbahaya di Liga Voli Korea.
Sementara itu, Vanja Bukilic, yang juga meninggalkan klub setelah kontraknya berakhir, menjadi kekuatan lain yang tak kalah penting.
Meski berposisi sebagai outside hitter, Bukilic menempati peringkat kelima daftar top skor Liga Voli Korea, hanya dua tingkat di bawah Megawati yang berada di posisi ketiga.
Di sisi lain, Pyo Seung Ju, yang memutuskan pensiun, berperan besar dalam menjaga keseimbangan serangan.
Bersama Bukilic, ia menjadi alternatif andalan ketika Megawati mendapat pengawalan ketat dari lawan.
Kehilangan ketiganya jelas menyisakan lubang besar dalam strategi Red Sparks.
Untuk mengisi kekosongan tersebut, klub asal Daejeon itu mendatangkan dua pemain asing baru: Wipawee Srithong, outside hitter asal Thailand, dan Elisa Zanette, opposite hitter asal Italia.
Wipawee menempati slot pemain Asia, sementara Zanette menjadi pemain asing non-Asia.
Namun, kondisi Wipawee masih menjadi tanda tanya karena ia tengah dalam masa pemulihan cedera pergelangan kaki.
Sementara Zanette, yang baru berusia 29 tahun dan memiliki tinggi badan 193 cm, akan menjalani debutnya di luar Italia bersama Red Sparks.
Zanette diharapkan bisa mengisi peran Megawati sebagai ujung tombak serangan, sekaligus berduet dengan Wipawee yang dikenal memiliki kemampuan menyerang cepat dari sisi sayap.
Duet baru ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi Red Sparks yang tengah berjuang menata ulang kekuatannya.
Meski begitu, media Korea masih menyoroti betapa sulitnya Red Sparks bangkit tanpa sosok Megatron.
“Dengan bubarnya Vanja Bukilic dan Megawati Hangestri, yang membawa tim meraih kejuaraan musim lalu, tim tersebut tidak mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh cederanya starter setter Yeom Hye-seon, kendati ada 'usaha tunggal' dari senjata utama asing yang baru, Elisa Zanette,” tulis Yonhap.
Pernyataan itu menegaskan satu hal, tanpa Megatron, semangat Red Sparks seolah kehilangan separuh dayanya.
Kini publik Korea menanti, apakah duet Elisa Zanette dan Wipawee Srithong mampu meneruskan warisan Megawati Hangestri dan Vanja Bukilic. (tsy)
Load more