ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Mati-matian Red Sparks Cari Pengganti Megawati Hangestri, Media Korea Tetap Sebut Tim Asuhan Ko Hee-jin Tanpa Megatron Itu Cuma…

Media Korea kembali soroti Red Sparks. Tanpa Megawati Hangestri, tim itu disebut begini nasibnya!
Selasa, 4 November 2025 - 13:35 WIB
Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin dan Megawati Hangestri yang kini berseragam Manisa BBSK di Turki
Sumber :
  • instagram Red Sparks/manisa bbsk

tvOnenews.com - Red Sparks tampaknya belum benar-benar pulih usai ditinggal dua pemain andalan mereka, Megawati Hangestri dan Vanja Bukilic.

Musim ini, klub asuhan Ko Hee-jin itu harus memulai langkah baru tanpa tiga pilar penting yang membawa mereka menjadi runner up musim lalu, Megawati Hangestri Pertiwi, Vanja Bukilic, dan Pyo Seung Ju.

Menurut laporan Sports Donga, kepergian ketiganya membuat kekuatan Red Sparks terkikis hingga separuh.

Megawati Hangestri dan Vanja Bukilic
Megawati Hangestri dan Vanja Bukilic
Sumber :
  • KOVO

 

Megawati, yang akrab dijuluki Megatron, menjadi sosok paling dirindukan.

Ia bukan hanya mesin pencetak poin, tapi juga simbol energi dan semangat tim.

Pada musim lalu, pemain asal Indonesia itu menjadi top skor Red Sparks sekaligus motor utama serangan.

Di babak reguler, Megawati mencatat 802 poin dengan akurasi serangan mencapai 48,06 persen, dan menutup musim dengan total 1.020 poin, torehan yang menegaskan perannya sebagai salah satu penyerang paling berbahaya di Liga Voli Korea.

Sementara itu, Vanja Bukilic, yang juga meninggalkan klub setelah kontraknya berakhir, menjadi kekuatan lain yang tak kalah penting.

Meski berposisi sebagai outside hitter, Bukilic menempati peringkat kelima daftar top skor Liga Voli Korea, hanya dua tingkat di bawah Megawati yang berada di posisi ketiga.

Di sisi lain, Pyo Seung Ju, yang memutuskan pensiun, berperan besar dalam menjaga keseimbangan serangan.

Bersama Bukilic, ia menjadi alternatif andalan ketika Megawati mendapat pengawalan ketat dari lawan.

Kehilangan ketiganya jelas menyisakan lubang besar dalam strategi Red Sparks.

Untuk mengisi kekosongan tersebut, klub asal Daejeon itu mendatangkan dua pemain asing baru: Wipawee Srithong, outside hitter asal Thailand, dan Elisa Zanette, opposite hitter asal Italia.

Wipawee menempati slot pemain Asia, sementara Zanette menjadi pemain asing non-Asia.

Namun, kondisi Wipawee masih menjadi tanda tanya karena ia tengah dalam masa pemulihan cedera pergelangan kaki. 

Sementara Zanette, yang baru berusia 29 tahun dan memiliki tinggi badan 193 cm, akan menjalani debutnya di luar Italia bersama Red Sparks.

Zanette diharapkan bisa mengisi peran Megawati sebagai ujung tombak serangan, sekaligus berduet dengan Wipawee yang dikenal memiliki kemampuan menyerang cepat dari sisi sayap. 

Duet baru ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi Red Sparks yang tengah berjuang menata ulang kekuatannya.

Meski begitu, media Korea masih menyoroti betapa sulitnya Red Sparks bangkit tanpa sosok Megatron.

“Dengan bubarnya Vanja Bukilic dan Megawati Hangestri, yang membawa tim meraih kejuaraan musim lalu, tim tersebut tidak mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh cederanya starter setter Yeom Hye-seon, kendati ada 'usaha tunggal' dari senjata utama asing yang baru, Elisa Zanette,” tulis Yonhap.

Pernyataan itu menegaskan satu hal, tanpa Megatron, semangat Red Sparks seolah kehilangan separuh dayanya.

Kini publik Korea menanti, apakah duet Elisa Zanette dan Wipawee Srithong mampu meneruskan warisan Megawati Hangestri dan Vanja Bukilic. (tsy)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI salurkan bantuan logistik ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk korban banjir bandang dan longsor, bantu percepat pemulihan dan penuhi kebutuhan dasar warga.
Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Polda Metro Jaya menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya dua orang mata elang (Matel) berinisial MET (41) dan NAT (32) yang terjadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata,Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025).
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Menurut data Kementerian Perhubungan (2024), pengguna transportasi online terus meningkat seiring tumbuhnya kebutuhan akan layanan cepat, aman, dan transparan

Trending

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Dua mata elang (matel) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore.
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Berikut klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025) hingga pukul 17.00 WIB.
Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi bereaksi soal konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob diduga menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.
Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Ucapan Resbob yang memantik amarah tersebut, diunggah ulang berbagai akun di Medsos.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT