Media Korea Beri Bocoran Red Sparks Siap Tampung Megawati Hangestri, Kapan Megatron Comeback di Liga Voli Korea?
- Manisa BBSK official
Jakarta, tvOnenews.com - Media Korea Selatan membocorkan kabar bahwa Red Sparks siap kembali merekrut Megawati Hangestri di Liga Voli Korea usai sang pemain baru saja putus kontrak dengan Manisa BBSK.
Sebelumnya publik dibuat terkejut setelah Manisa BBSK mengumumkan telah putus kontrak dengan Megawati Hangestri di kasta kedua Liga Voli Turki atau Kadinlar 1 Ligi 2025-2026, pada Selasa (28/10/2025).
Manisa BBSK menyatakan bahwa pihak klub dan Megawati Hangestri telah sepakat untuk mengakhiri kerjasama mereka karena beberapa alasan seperti yang tertera dalam rilis klub yang berbunyi:
"Pemain Tim Bola Voli kami, Megawati Hangestri Pertiwi, telah kembali ke negara asalnya, Indonesia, sebagai bagian dari turnamen Livoli Divisi Utama 2025-2026, sesuai dengan kontraknya," tulis Manisa BBSK.
"Meskipun ia diwajibkan untuk bergabung kembali dengan tim kami tiga hari setelah turnamen berakhir sebagaimana tercantum dalam kontraknya, pemain tersebut gagal memenuhi kewajibannya. Dalam diskusi bersama, pemain tersebut menyatakan bahwa ia tidak ingin kembali ke Turki karena jadwal padat Tim Nasional selama musim kompetisi dan meminta agar kontraknya diakhiri," sambungnya.
"Proses ini dievaluasi demi kepentingan terbaik klub kami; diputuskan bahwa transfer tersebut tidak akan menguntungkan dalam situasi ini, dan kontrak diakhiri secara bersama-sama pada tanggal 23 Oktober 2025, tanpa kompensasi apa pun," jelas rilis tersebut.
Tak lama kemudian, Megawati Hangestri buka suara dan mengonfrimasi kebenaran kabar tersebut melalui media sosial pribadinya. Pevoli berjuluk Megatron itu menegaskan bahwa keputusan untuk mengakhiri kontrak merupakan permintaan pribadi dan dilakukan tanpa paksaan dari pihak mana pun.
"Hi guys, dengan ini saya Megawati mau memberitahukan atas berita hari ini. Bahwa benar jika saya sudah tidak ada kontrak lagi dengan klub Manisa Turki, ini juga benar-benar permintaan dari saya pribadi, buka dari pihak manapun, dan ini juga sudah atas kesepakatan bersama dan tidak ada yang dipaksakan," tulis Megawati Hangestri.
"Jadi mohon maaf jika berita ini sangat mengecewakan sebagian orang, dan saya mohon kepada kalian semuanya untuk tetap berpikir yang baik-baik. Dan semoga di lain kesempatan tidak ada lagi hal-hal seperti ini. Terima kasih semuanya, salam hangat dari saya Megawati," jelasnya lagi.
- Instagram.com/megawatihangestrip
Berakhirnya kerja sama antara Megawati dan Manisa BBSK pun langsung menarik perhatian publik, termasuk Red Sparks, yang merupakan klub yang pernah diperkuat Mega selama dua musim di Liga Voli Korea 2023-2024 dan 2024-2025.
Menurut laporan media Korea Yonhap, Red Sparks disebut berminat untuk kembali merekrut Megawati Hangestri di Liga Voli Korea 2026-2027 atau pada musim depan jika kondisinya memungkinkan.
Hal ini berdasarkan pernyataan salah satu perwakilan Red Sparks, yang diwawancara langsung oleh Yonhap tak berselang lama setelah Megatron dinyatakan putus kontrak dengaan Manisa BBSK.
"Tahun depan, try out dan draft untuk pemain kuota Asia akan dihapuskan dan sistem agen bebas akan diterapkan, sehingga beberapa tim diperkirakan akan menunjukkan minat kepada Megawati Hangestri," kata perwakilan Red Sparks pada Kamis (30/10/2025).
"Tim kami telah menjalin hubungan baik dengan Mega, dan jika situasinya memungkinkan, kami ingin bekerja sama dengannya (musim depan)." tambahnya lagi.
Selain itu, media Korea Naver juga melaporkan bahwa kabar pemutusan kontrak Megawati dengan Manisa sudah menyebar luas di Negeri Ginseng. Banyak pihak memprediksi bahwa Megatron bakal comeback ke V-League, terutama karena adanya perubahan sistem baru di liga tersebut.
Mulai musim depan, Liga Voli Korea akan menghapus sistem draft pemain Asia dan menggantinya dengan mekanisme agen bebas, yang memungkinkan klub langsung menghubungi pemain incarannya tanpa perlu mengikuti proses try out.
Meski demikian, aturan batasan gaji bagi pemain Asia tetap diberlakukan. Untuk sektor putri, pemain akan menerima 120 ribu dolar AS di tahun pertama, dan meningkat menjadi 150 ribu dolar AS di musim kedua dan seterusnya.
Sementara untuk sektor putra, gaji ditetapkan cukup berbeda yaknu sebesar 100 ribu dolar AS di tahun pertama dan 120 ribu dolar AS di tahun berikutnya.
Pihak penyelenggara liga menegaskan bahwa bila ditemukan pelanggaran terhadap aturan tersebut, maka pemain akan dikeluarkan dari kompetisi, dan klub akan kehilangan hak tampil di musim berikutnya.
(nad)
Load more