Federasi Gimnastik Indonesia Pastikan Kontingen Israel Tidak akan Hadir di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025
- ANTARA/Arindra Meodia
tvOnenews.com - Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia, Ita Yuliati, menjelaskan kalau tidak ada diskualifikasi untuk atlet Israel yang tidak hadir dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang digelar di Jakarta.
Hal itu lantaran ajang ini bukanlah kualifikasi untuk olimpiade jadi tidak ada istilah diskualifikasi.
"World Championship Gymnastics ini bukan merupakan kualifikasi untuk Olimpiade jadi tidak ada istilah diskualifikasi bagi peserta yang tidak hadir. Kualifikasi World Championship akan dilaksanakan tahun depan di Belanda, jadi tidak ada istilah diskualifikasi dalam hal ini," kata Ita.
- ANTARA/Arindra Meodia
Ita menyebut kalau proses pendaftaran dan keikutsertaan seluruh peserta dalam ajang tersebut sepenuhnya berada di bawah kendali Federasi Gimnastik Internasional (FIG).
Sementara itu Federasi Gimnastik Indonesia hanya bertugas sebagai penyelenggara lokal yang menyiapkan kebutuhan teknis seperti buku panduan dan formulir registrasi.
"Kami secara Federasi Gimnastik Indonesia tidak pernah mengundang, jadi ini merupakan urutan seperti biasa kejuaraan dimana internasional yang memegang penuh semua kebijakan, jadi kami hanya sebagai penyelenggara," ujar Ita.
"Jadi, semua sudah ditentukan oleh FIG, dan semua registrasi kepada FIG, kami hanya diminta untuk menyiapkan secara technical handbook atau registration form-nya. Jadi kami tidak ada akses sama sekali dan tidak mengeluarkan anggaran sama sekali." lanjutnya.
Terkait keikutsertaan atlet Israel, Ita menyatakan bahwa visa atlet yang bersangkutan telah dibatalkan oleh pihak imigrasi sesuai dengan kebijakan pemerintah Indonesia terhadap negara-negara yang termasuk dalam kategori calling visa.
"Israel merupakan negara tanpa hubungan diplomatik dengan Indonesia dan termasuk dalam daftar calling visa. Dalam hal ini, penyelenggara wajib bersurat kepada imigrasi, dan setelah melihat situasi serta kondisi, kami kembali menyampaikan bahwa keikutsertaan Israel tidak memungkinkan," kata Ita.
- ANTARA/Arindra Meodia
Load more