Kata-Kata Abraham Damar Grahita Usai Satria Muda Juara IBL All Indonesian 2025
- IBL
Jakarta, tvOnenews.com - Abraham Damar Grahita memberikan pernyataannya usai Satria Muda Pertamina Bandung berhasil menjadi juara di IBL All Indonesian 2025
Satria Muda Pertamina Bandung sebelumnyan berhasil mengalahkan Dewa United Banten di final IBL All Indonesian 2025, yang menjadi gelar pertama sejak berpindah kandang ke Kota Kembang.
Keberhasilan ini menjadi momen penting setelah dua musim terakhir langkah Satria Muda selalu terhenti di partai puncak. Mereka kalah dari Pelita Jaya pada Final IBL 2024 dan kembali takluk dari tim yang sama pada IBL All Indonesian 2024.
Tren kurang baik berlanjut pada musim 2025 ketika Satria Muda terhenti di semifinal liga. Meski demikian kini skuad asuhan Youbel Sondakh tampil tanpa cela sepanjang kompetisi hingga mengangkat trofi setelah menang 65-55 atas Dewa United di GOR Manahan, Solo, Sabtu (30/8/2025).
Abraham Damar Grahita atau yang akrab disapa Bram mengaku senang bisa menjuarai IBL All Indonesian 2025 bersama tim yang dibelanya sejak 2024 itu.
Selain itu Bram mengaku bahagia menjadi Most Valuable Player (MVP) Final IBL All Indonesian 2025 setelah menaklukkan Dewa United Banten.
"Pada satu titik, sempat meragukan diri saya, apakah sudah lupa caranya menang, tetapi akhirnya kami bisa mendapatkan gelar juara di turnamen ini," kata Bram dikutip dari laman IBL.
Tercatat Bram membukukan rata-rata 17,5 poin, tujuh rebound, empat assist, dan satu steal dalam dua laga final. Ditambah efisiensi 22,5 per laga dan kontribusi krusialnya dalam mengantarkan Satria Muda menjadi juara dan dinobatkan sebagai MVP final.
Bram juga blak-blakan mengaku bahkan perasaan ragu sempat menyelimuti mentalnya karena belum bisa mempersembahkan trofi sejak bergabung dengan Satria Muda.
Sehingga beban ekspektasi itu sempat menganggunya selaku salah satu pemain utama tim, sekaligus kapten. Namun kini akhirnya kerja keras tim terbayar melalui kemenangan atas Dewa United.
Guard itu menambahkan, pencapaian ini terasa berbeda dibandingkan saat menjuarai IBL bersama Stapac pada 2019.
"Karena ketika tim mengalami kebuntuan, dibutuhkan seseorang untuk step-up dan saya mengambil peran itu," tukas Bram.
Load more