Vietnam Terancam Dihukum Berat Imbas Kasus Gender di Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025: Denda Bernilai Fantastis Hingga Dilarang Bertanding
- FIVB
Jakarta, tvOnenews.com - Federasi Bola Voli Vietnam (VFV) terancam mendapatkan hukuman berat imbas kasus gender di Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025.
Timnas Voli Vietnam tengah menjadi sorotan setelah terkena sanksi karena menurunkan dua pemain yang dianggap tak sah di Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025, yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur pada 7-17 Agustus.
Vietnam disebutkan menurunkan pemain yang tak sesuai dengan kategori jenis kelamin turnamen, alias diduga menurunkan pemain pria yakni Dang Thi Hong dan Nguyen Phuong Quynh yang sampai harus menjalani uji kromosom.
Federasi Bola Voli Dunia alias FIVB pun telah merilis pernyataan tentang kasus tersebut, dan memberikan sanksi berupa pembatalan hasil pertandingan karena dianggap melanggar aturan FIVB pasa 12.2 soal regulasi pemain.
"Menyusul kekhawatiran bahwa Federasi Bola Voli Vietnam menurunkan pemain yang tidak memenuhi syarat dalam Kejuaraan Dunia U-21 2025 di Indonesia, FIVB melakukan investigasi sesuai dengan peraturan.
Investigasi tersebut menyimpulkan bahwa pemain bersangkutan tidak memenuhi syarat sesuai dengan Pasal 12.2 Peraturan Disiplin FIVB 2023.
Oleh karena itu, dan sesuai dengan Pasal 13.5.2 tentang Peraturan Pertandingan dan 14.4 tentang Peraturan Disiplin, Sub-Komite Panel Disiplin FIVB telah memutuskan bahwa pertandingan Vietnam yang diikuti oleh pemain tersebut dibatalkan dan pemain tersebut didiskualifikasi dari turnamen yang berlaku segera.
Sesuai Pasal 14.4 tentang Peraturan Disiplin dan dengan mempertimbangkan keadaan kasus tersebut, Sub-Komite Panel Disiplin FIVB akan merujuk berkas tersebut kepada Panel Disiplin FIVB untuk evaluasi lebih lanjut terkait potensi sanksi yang berlaku di luar turnamen. Pada tahap itu, Federasi Bola Voli Vietnam dan pemain bersangkutan akan diminta untuk menyampaikan sikap mereka secara tertulis."
FIVB tidak akan memberikan komentar lebih lanjut mengenai masalah ini selama proses ini masih berlangsung." tulis pernyataan FIVB.
- Volleyballworld.com
Sanksi ini membuat Vietnam gagal lolos ke babak 16 besar, dan finis sebagai juru kunci karena semua kemenangan dianggap tak sah, serta hanya meraih satu kemenangan dari Puerto Riko lantara dua pemain tersebut tak dimainkan.
Sementara itu, media Vietnam yakni TheThao247 melaporkan bahwa anak asuh Nguyen Trong Linh terancam mendapatkan sanksi lanjutan yang lebih berat untuk VFV dari FIVB.
Yakni mendapatkan hukuman denda senilai VND 977 juta atau setara Rp611 juta untuk setiap atlet yang tak memenuhi syarat.
Selain itu juga mendapatkan skorsing atau larangan bertanding untuk VFV, turnamen, klub, tim, pemain hingga ofisial yang terlibat maksimal 2 tahun.
"Atlet yang melanggar akan didiskualifikasi dari turnamen, dan pertandingan yang melibatkan atlet tersebut akan dibatalkan. VFV atau klub terkait akan didenda sekitar VND 977 juta untuk setiap atlet yang tidak memenuhi syarat," tulis media Vietnam tersebut.
"Selain itu, Federasi Bola Voli Nasional, turnamen, klub, tim, pemain, dan ofisial yang terlibat dapat diskors maksimal 2 tahun." tambah pernyataan itu.
Namun tidak disebutkan secara rinci apakah hukuman ini berlaku untuk semua level atau U-21 saja. Vietnam senndiri akan mengajukan banding kepada FIVB.
(nad)
Load more