Bergabung dengan Klub Turki, Fans Korea Pernah Terheran-heran Lihat Performa Megawati Hangestri, Sampai Bandingkan dengan Pemain Ini ...
- Kolase tvOnenews.com / KOVO / Instagram Red Sparks
tvOnenews.com - Red Sparks dan sejumlah klub di Liga Voli Korea sudah kehilangan kesempatan untuk menggunakan jasa Megawati Hangestri untuk musim depan.
Hal ini setelah Manisa BBSK secara resmi mengikat Megawati Hangestri dengan kontrak bermain di Kadinlar 1 Ligi.
Pengumuman ini bertepatan dengan hari bahagia Megawati Hangestri saat melangsungkan resepsi pernikahan dengan Dio Novandra.
Megatron akan menjadi tumpuan bagi Manisa BBSK untuk mengarungi Kadinlar 1 Ligi, tandem dengan pemain senior asal Jerman, Tanja Grosser.
Di samping itu, Mega pernah membuat fans Korea terheran-heran akan kemampuannya sebagai Opposite Spiker di Red Sparks.
Megatron membawa Red Sparks yang awalnya diremehkan, hingga menjadi tim penantang juara, selama dua musim beruntun lolos babak playoff. Dan musim ini menjadi runner-up V League usai bertarung 5 game melawan Pink Spiders yang diperkuat oleh Kim Yeon-koung.
Adapun sebelum melangkah ke partai final, Mega pernah jadi perbincangan fans Korea, bahkan disebut skill-nya melebihi pemain domestik Korea.
- KOVO
Â
Kilas balik, pada pertandingan terakhir, Megatron gagal membawa Jung Kwan Jang Red Sparks meraih kemenangan pada laga terakhir putaran keenam Liga Voli Korea 2024-2025.
Bermain di hadapan pendukung sendiri, Red Sparks takluk dari Hi-Pass dengan skor 2-3 (20-25, 25-19, 25-19, 17-25 dan 8-15), pada Rabu (19/3/2025).
Hal itu mendapat perhatian dari fans Voli Korea, yang akhirnya geram dan bertanya-tanya mengapa pemain domestik Korea tak ada yang sehebat Megawati Hangestri.
Jung Kwan Jang Red Sparks (23 menang, 13 kalah, 65 poin) gagal mendapatkan 3 poin dan mengamankan peringkat ke-3 di liga reguler dengan selisih 2 poin dari Hyundai Hillstate (21 menang, 15 kalah, 66 poin).Â
Susunan pemain awal tim tuan rumah yang dipasang oleh Ko Hee-jin, termasuk setter Yeom Hye-seon, Megawati Hangestri.
Outside hitter Pyo Seung-ju dan Jeon Da-bin, middle blocker Jung Ho-young dan Lee Seon-woo, dan libero Choi Hyo-seo.
Sementara tim lawan, Korea Expressway Corporation Hi-Pass memilih setter Kim Da-eun, opposite Merelin Nikolova.
Outside hitter Kang So-hwi dan Thanacha sooksod, middle blocker Bae Yu-na dan Kim Se-bin, dan libero Moon Jeong-won.
Dalam pertandingan ini, Megawati Hangestri tampil luar biasa dengan mencetak 38 poin meski hanya bermain 4 set. Persentase keberhasilan serangan 64,3 persen.
Jeon Da-bin belum maksimal dengan hanya mencetak 10 poin, padahal dari 23 percobaan hanya bisa mencetak 10 poin.
Jung Ho-young 9 poin, Pyo Seung-ju 6 poin, Yeum Hye-seon 4 poin.
Tim lawan, Nikolova jadi top skor untuk tim Hi-Pass dengan mencetak 23 poin.
Disusul oleh Kim Se-bin 17 poin, Thanacha sooksod 13 poin, dan Kang So-hwi 10 poin.
Atas kekalahan ini, Red Sparks hanya mampu finis peringkat ketiga klasemen akhir V-League (64 poin), selisih dua poin dengan Hyundai Hillstate yang meraih 66 poin.
Kendati demikian, ada fans yang marah-marah karena kualitasi pemain lokal Korea tak sebaik Megatron.
"Kalau timnas Korea melawan Indonesia, apakah mereka bakal tersungkur karena tak kuasa hentikan Megawati Hangestri?" ungkap fans Voli Korea.
"Sadarlah, masalahnya bukan pada pelatih Ko Hee-jin, itu karena para pemain, makanya Jeong Kwan Jang dikritik, kalian tidak punya niat untuk melakukannya, tidak punya motivasi, dan saya merasa kasihan pada mereka," ujar fans Voli Korea.
"Megawati Hangestri receive, menyerang dan melakukan semuanya sendirian," ucap fans.
"Kekuatan serangan Mega sangat menakjubkan," ujar fans Voli Korea.
"Kalau bukan Mega, maka Red Sparks tidak bisa mencetak poin," ucap fans Red Sparks.
Merujuk statistik pemain lainnya, tidak ada yang bisa mencetak lebih dari 10 poin, termasuk tandem Megawati Hangestri Pyo Seung-ju, 17 kali menyerang hanya mampu mencetak 3 poin.
- Instagram @red__sparks
Â
Park Hye-min, pemain pelapis kedua itu menyerang 15 kali tapi hanya mampu mencetak 3 poin.
"Jika Megawati Hangestri adalah pemain dalam negeri (Korea, Megatron pasti sudah menjadi pemain populer, jadi mengapa pemain Korea tidak bisa melakukan seperti yang dilakukan Mega? gaji mereka sungguh mubazir," jelas fans Korea.
"Mereka memberi 90 persen umpan kepada Mega, dan sisanya 10 persen kepada pemain lain, sehingga yang harus dilakukan Hi-Pass hanyalah memblokir Mega, masukan Bae Yuna dan Kang So-hwi untuk melakukan pemblokiran," jelas fans tim lawan. (ind)
Load more