Sampai Harus Turun Gunung, Asih Titi Pangestuti Sentil PBVSI Soal Regenerasi Jelang SEA V League 2025
- tvOne - Ilham Giovani Pratama
Jakarta, tvOnenews.com - Atlet kawakan Timnas Voli Putri Indonesia, Asih Titi Pangestuti memberikan 'sentilan' terhadap PBVSI, khususnya terkait regenerasi.
Asih Titi Pangestuti resmi dipanggil kembali untuk memperkuat Timnas Voli Putri Indonesia di SEA V League 2025.
Pemain yang berposisi sebagai middle bloker itu akan menggantikan Rika Dwi Latri yang harus mundur dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) karena mengalami cedera.
Ini menjadi comeback perdana bagi dirinya usai sekitar tujuh tahun lamanya absen dari daftar pemanggilan pemain Timnas Voli Putri Indonesia.
Tercatat, dirinya terakhir kali memperkuat Timnas Voli Putri Indonesia pada ajang Asian Games 2018 di Jakarta.
Asih pun mengaku sangat bersyukur bisa kembali mendapatkan kepercayaan dipanggil membela tim nasional setelah absen tujuh tahun lamanya.
"Terakhir 2018, pertama bersyukur masih bisa dikasih kepercayaan sama federasi dan pelatih," ujar Asih, Selasa (29/7/2025).
"Kalau ngomong fisik mungkin gak sebugar dulu, tapi dipercaya itungannya sebagai paling senior seenggaknya bisa bawa adik-adik," tambahnya.
Lebih lanjut, pemain klub Jakarta Pertamina Enduro itu menyoroti terkait kondisi Timnas Putri Indonesia yang kekurangan sosok atlet di posisi middle bloker.
Dampak dari kurangnya posisi middle bloker itu membuat Asih sampai harus turun gunung mengingat dirinya terbilang sebagai pemain senior di dunia bola voli.
Menurutnya, kekurangan tersebut diakibatkan sejumlah pemain yang memilih tak melanjutkan kariernya karena sejumlah alasan.
"Mungkin kalau diliat dari klub, middle bloker yang putri opsinya gak banyak, terus sekarang masa dewasa udah banyak yang nikah dan punya anak jadi enggak main lagi," jelas Asih.
"Mungkin karena regenarasinya kali ya, enggak banyak ada atlet baru. Kalau secara teori yang tinggi, kalau enggak minimal lompatnya yang tinggi atau apa, mungkin krisisnya di situ," lanjutnya.
Asih pun blak-blakan menyentil PBVSI terkait regenerasi atlet sehingga mengalami kekurangan di sejumlah posisi.
Menurutnya, PBVSI seharusnya menurunkan para pemain U-21 saja untuk jangka panjang demi bisa mematangkan kekuatan Timnas Voli Putri Indonesia.
"Kalau saya mending U-21, jadi mereka enggak sparing. Ini masukan untuk federasi juga, kan kita ngeliat minimal Thailand yang udah maju banget, sistemnya yang sekali masuk pelatnas yaudah masuk terus, kecuali cedera parah banget," kata Asih.
Load more