Sinyal Megawati Hangestri Comeback ke V-League Kembali Menyala? KOVO Tiba-tiba Ubah Regulasi yang Untungkan Red Sparks
- KOVO
tvOnenews.com - Sempat dirumorkan sulit balik ke Red Sparks, peluang Megawati Hangestri untuk kembali berkarier di V-League kini terbuka.
Pasalnya, KOVO selaku penyelenggara V-League mengubah aturan soal pemain asing dan Asia yang dinilai cukup menguntungkan untuk Red Sparks.
Megawati Hangestri hampir mustahil untuk comeback ke Red Sparks bahkan V-League musim depan. Ini karena Mega tidak mendaftar Asian Draft Quarter.
Regulasi KOVO saat itu mengatakan jika seorang pemain tak daftar draft try out, maka tidak bisa dipilih oleh semua kontestan yang bermain di V-League.
Sistem ini sebetulnya pernah dikeluhkan oleh pelatih Red Sparks Ko Hee-jin yang mengkritik kebijakan KOVO soal aturan transfer pemain asing V-League yang harus melalui try out.
“Kalau federasi mengubahnya menjadi sistem free agent, saya ingin bermain bersama Mega selama saya menjadi pelatih,“ katanya dikutip dari KBS News.
Ko Hee-jin bahkan sampai patah semangat karena regulasi KOVO tersebut membuat kemungkinan dirinya sulit bereuni dengan Megawati Hangestri di Red Sparks.
“Kami berjanji akan bertemu lagi dan menang bersama, meskipun kami tidak tahu kapan itu akan terjadi,” ujar Ko Hee-jin di SBS News.
Namun, angin segar datang dari KOVO jelang musim baru V-League 2025/2026 bergulir. Otoritas terkait tiba-tiba melakukan perombakan regulasi untuk pemain asing.
Melalui rapat umum yang dihadiri oleh para stakeholder, Selasa (24/6/2025), KOVO mengumumkan bahwa sistem free agent akan diberlakukan di V-League.
“Dewan direksi memutuskan untuk menerapkan sistem agen bebas, dimulai dengan musim 2026/27 untuk pemain Asia dan musim 2027/28 untuk pemain asing,“ rilis KOVO, Selasa (24/6/2025).
Menurut pernyataan resmi KOVO, sistem try out yang sudah diberlakukan di V-League selama 10 tahun terakhir cenderung merugikan setiap klub.
Pasalnya, pemain kelas dunia jarang ada yang mau untuk ikut try out V-League bahkan setiap klub sulit mengganti pevoli yang cedera lantaran hanya bisa memilih mereka yang pernah mendaftar draft.
“Keputusan ini diambil karena keterbatasan sistem try out, seperti menurunnya kualitas pemain yang ikut try out dan sulitnya memilih pemain pengganti,” tegas KOVO.
Maka dari itu, sistem agen bebas mulai diterapkan pada 2026/27 untuk pemain Asia dan musim selanjutnya baru diimplementasikan bagi kuota asing.
Itu artinya, keinginan Ko Hee-jin untuk kembali memboyong Megawati Hangestri ke Red Sparks bisa terwujud pada musim 2026/2027 karena sebelumnya Mega 'dicekal' lantaran tak mendaftar draft pemain Asia.
Di kesempatan yang sama, KOVO juga menegaskan bahwa tidak ada perubahan terkait aturan gaji yang diberikan setiap klub V-League kepada para pemainnya.
Terkhusus untuk pemain Asia, standarnya tetap sama yaitu hanya digaji USD 120 ribu di tahun pertama serta USD 150 ribu untuk periode kedua dan seterusnya.
- KOVO
“Batas gaji ditetapkan yaitu USD 400 ribu bagi pemain asing putra di tahun pertama untuk dan USD 550 ribu untuk tahun kedua dan seterusnya, sedangkan pemain putri senilai USD 300 ribu,“ ungkap KOVO.
“Kuota Asia harus punya standar batas gaji tahunan sebesar USD 120 ribu untuk pemain putra di tahun pertama, USD 150 ribu untuk tahun kedua dan USD 150 ribu untuk pemain putri,” sambungnya.
Meski bisa kembali ke Red Sparks lewat skema agen bebas, namun gaji Megawati Hangestri tampaknya tidak akan mengalami kenaikan kalau dia mau balik ke V-League.
Kondisi ini jelas membuat Megawati Hangestri berpikir ulang apakah dia mau menerima tawaran balik ke Red Sparks dengan skema agen bebas jika gajinya tak alami peningkatan.
(han)
Load more