Megawati Hangestri Ogah Balik ke Korea? Awalnya Tak Dianggap hingga Mengubah Tatanan V-League menjadi ...
- KOVO
tvOnenews.com - Teka-teki Megawati Hangestri bakal kembali berkarier di Korea Selatan masih menjadi pertanyaan sejumlah fans baik di Indonesia maupun di Korea Selatan.
Pasca berakhirnya Proliga 2025, habis juga kontrak Megawati Hangestri dengan Gresik Petrokimia.
Sejumlah rumor berseliweran dengan klub dan negara tujuan Megawati Hangestri selanjutnya untuk musim depan.
- Gresik Petrokimia
Paling santer bicarakan adalah Amerika Serikat, Turki hingga klub Asia Tenggara.
Sejatinya saat masih berseragam Red Sparks sudah ada klub Prancis yang memantau Megawati Hangestri, tapi hal itu semua terpatahkan ketika Megatron memutuskan kembali ke Indonesia untuk bermain di final four Proliga 2025 dengan membela Gresik Petrokimia.
Tapi bukan tidak mungkin, jika klub Prancis itu membidik kembali Megatron untuk menggunakan jasanya.
Mega juga sempat mendapat tawaran langsung dari mantan rekan setimnya di Red Sparks yakni Giovanna Milana.
Giovanna Milana mengajak Megatron untuk bermain di Amerika Serikat.
“Gia nawarin juga diajak main di liga Amerika kalau aku mau,” ujar Megawati Hangestri melansir dari YouTube Tribunnews.
Di samping itu, tidak ada narasi tentang Megawati Hangestri bakal kembali bermain di Korea.
Padahal sebelumnya, sang pelatih Red Sparks Ko Hee-jin hingga sang kapten Yeum Hye-seon membujuk dan sangat mengharapkan untuk Megawati Hangestri bisa kembali musim depan.
Mereka juga sangat kehilangan Megawati Hangestri, hingga harus menyusun ulang tim yang sudah solid selama dua musim.
Dalam kesempatan bincang di podcast Deddy Corbuzier, Megawati Hangestri membahas soal kariernya di Liga Voli Korea dengan membela Red Sparks.
"Di Red Sparks itu kontrak habis?" tanya Deddy Corbuzier.
"Habis," jawab Mega.
"Kenapa nggak diperpanjang?" tanya kembali Deddy.
Mega mengatakan bahwa itu murni dari keputusannya tidak mau memperpanjang kontrak bersama Red Sparks di musim depan.
"Aku yang nggak mau, hidup itu pilihan om," ucapnya ke Deddy Corbuzier.
Lebih lanjut, pevoli berjuluk Megatron itu tidak menutup kemungkinan untuk dirinya kembali bermain abroad (luar negeri).
Hal itu disampaikannya saat hadir di podcast Deddy Corbuzier.
"Iya lah tetap keluar," ujarnya dilansir dari youtube Deddy Corbuzier.
Selain itu, salah satu pertimbangan berat untuk kembali ke Liga Voli Korea adalah karena panjangnya musim kompetisi yakni sembilan bulan.
Di mana Mega merasa sudah terlalu lama pergi meninggalkan keluarga.
Ia pun mengatakan bahwa ketika punya kesempatan bermain di luar negeri, sangat menikmati untuk menyerap pengalaman dan skill baru.
"Aku kalau ke luar (bermain Voli) lebih ke pengalaman, uang akan datang kalau skill sudah bagus," jelas Mega.
Momen Megawati Hangestri Diremehkan
Jurnalis olahraga Korea mempertanyakan sampai meragukan keputusan berani pelatih Red Sparks merekrut Megawati Hangestri di Quarter Asia Liga Voli Korea musim 2023/2024.
Awalnya banyak yang meragukan Megawati Hangestri dan beradaptasi untuk berkompetisi di Liga Voli Korea.
Terlebih lagi, Liga Voli Korea atau V-League dikenal sangat kompetitif dan harus punya mental serta fisik yang bagus, karena panjangnya pertandingan harus dijalani para pemain.
Megawati Hangestri selalu menjadi perbincangan utama dan sorotan media Korea, hal ini karena Megatron menjadi sensasi.
Hal itu juga diakui oleh seorang jurnalis Korea.
"Siapa pemain hemat biaya (efektivitas biaya) yang dipilih atau versi wartawan Oh Hae-won?" ucap pembawa acara dilansir dari tayangan Sports N Plus.
Tanpa ragu, sang jurnalis langsung menyebut Megawati Hangestri.
"Untuk ini, saya hanya ada satu orang yaitu Megawati Hangestri, Mega Power," tuturnya.
"Karena bukan hanya musim ini saja, Mega memang pemain yang benar-benar mengubah kerangka berpikir V-League itu sendiri musim lalu, karena adanya Mega" sambungnya.
Menurutnya, pada awalnya banyak tim yang meragukan "Apakah kuota Asia akan berhasil?"
"Kemudian mereka bisa berubah pikiran menjadi 'kuota Asia' bisa berhasil ternyata," ujarnya.
- Red Sparks
Melihat performa apik Megawati Hangestri, V-League sampai mampu meningkatkan Kuota Asia, yang tadinya terbatas pada beberapa negara di Asia Tenggara, menjadi seluruh Asia.
"Dengan begitu, lebih banyak daerah yang bisa mencoba Kuota Asia dan pergi bermain di V-League berkat Mega," tuturnya.
"Dengan demikian, setelah selesai musim lalu, Red Sparks sampai pergi ke Indonesia bersama Mega sebagai VIP, diundang ke All Star Game dan bertanding, diperlakukan sebagai tamu negara," pungkasnya.
Selain itu, jurnalis olahraga Korea ini mengatakan bahwa Megawati Hangestri mengubah apa yang sudah 20 tahun tak bisa dilakukan V-League, hanya dalam satu musim.
Pada musim ini sempat ada sedikit kekhawatiran terhadap performa Megawati Hangestri karena kedatangan pemain-pemain yang lebih bagus dibandingkan dengan para pemai kuota Asia yang berlaga musim lalu.
"Apakah Mega bakal bisa bertahan di musim ini juga? pertama-tama hingga putaran satu, meski begitu Mega masih tetap berhasil," tuturnya.
Melihat segala pencapaian perjalanan Megawati Hangestri, sang jurnalis menobatkan Mega sebagai pemain yang paling hemat biaya untuk Kuota Asia.
"Saya melihat tidak ada pemain yang bisa mengimbangi Mega dengan efektivitas biaya," tutupnya. (ind)
Load more