Megawati Hangestri Ogah Balik ke Korea? Awalnya Tak Dianggap hingga Mengubah Tatanan V-League menjadi ...
- KOVO
"Iya lah tetap keluar," ujarnya dilansir dari youtube Deddy Corbuzier.
Selain itu, salah satu pertimbangan berat untuk kembali ke Liga Voli Korea adalah karena panjangnya musim kompetisi yakni sembilan bulan.
Di mana Mega merasa sudah terlalu lama pergi meninggalkan keluarga.
Ia pun mengatakan bahwa ketika punya kesempatan bermain di luar negeri, sangat menikmati untuk menyerap pengalaman dan skill baru.
"Aku kalau ke luar (bermain Voli) lebih ke pengalaman, uang akan datang kalau skill sudah bagus," jelas Mega.
Momen Megawati Hangestri Diremehkan
Jurnalis olahraga Korea mempertanyakan sampai meragukan keputusan berani pelatih Red Sparks merekrut Megawati Hangestri di Quarter Asia Liga Voli Korea musim 2023/2024.
Awalnya banyak yang meragukan Megawati Hangestri dan beradaptasi untuk berkompetisi di Liga Voli Korea.
Terlebih lagi, Liga Voli Korea atau V-League dikenal sangat kompetitif dan harus punya mental serta fisik yang bagus, karena panjangnya pertandingan harus dijalani para pemain.
Megawati Hangestri selalu menjadi perbincangan utama dan sorotan media Korea, hal ini karena Megatron menjadi sensasi.
Hal itu juga diakui oleh seorang jurnalis Korea.
"Siapa pemain hemat biaya (efektivitas biaya) yang dipilih atau versi wartawan Oh Hae-won?" ucap pembawa acara dilansir dari tayangan Sports N Plus.
Tanpa ragu, sang jurnalis langsung menyebut Megawati Hangestri.
"Untuk ini, saya hanya ada satu orang yaitu Megawati Hangestri, Mega Power," tuturnya.
"Karena bukan hanya musim ini saja, Mega memang pemain yang benar-benar mengubah kerangka berpikir V-League itu sendiri musim lalu, karena adanya Mega" sambungnya.
Menurutnya, pada awalnya banyak tim yang meragukan "Apakah kuota Asia akan berhasil?"
"Kemudian mereka bisa berubah pikiran menjadi 'kuota Asia' bisa berhasil ternyata," ujarnya.
- Red Sparks
Melihat performa apik Megawati Hangestri, V-League sampai mampu meningkatkan Kuota Asia, yang tadinya terbatas pada beberapa negara di Asia Tenggara, menjadi seluruh Asia.
"Dengan begitu, lebih banyak daerah yang bisa mencoba Kuota Asia dan pergi bermain di V-League berkat Mega," tuturnya.
Load more