Punya Label MVP Liga Voli Korea hingga Bawa Red Sparks ke Final, Megawati Hangestri Malah Menolak Diberi Gaji Fantastis oleh Klub Ini, Alasannya ..
- KOVO
tvOnenews.com - Megawati Hangestri tegas menolak diberi gaji besar oleh salah satu klub di Proliga, meski punya status sebagai MVP Liga Voli Korea, dan menaikkan popularitas V-League dan klub Red Sparks.
Megatron membawa Red Sparks meraih runner-up Liga Voli Korea usai berduel habis-habisan 5 game dalam partai final menghadapi idolanya, Kim Yeon-koung yang merupakan pemain Pink Spiders.
Pada musim pertama berseragam Red Sparks, sederet prestasi ia berikan untuk tim berjuluk Red Force itu, termasuk lolos ke play-off hingga mendapat undangan dari Kemenpora Indonesia.
Bukannya memudar, sinar Megawati Hangestri lebih terpancar lagi saat memasuki tahun keduanya. Ia bahkan membawa Red Sparks melampaui pencapaian musim lalu yakni mencapai babak final Liga Voli Korea.
Berkat racikan Ko Hee-jin dan dibantu oleh setter berpengalaman Yeum Hye-seon, Mega berhasil membawa Red Sparks mengalahkan juara bertahan V-League pada babak playoff hingga melaju ke babak final.
Megawati Hangestri juga memimpin Red Sparks mencatatkan 13 kemenangan beruntun dan menjaga asa untuk tampil di play-off untuk kedua kalinya sejak musim lalu.
Tak hanya itu, pencapaian individu Megawati Hangestri tak kalah mentereng. Ia berhasil menyabet dua gelar MVP di putaran ketiga hingga keempat,
Saat itu, bersaing ketat dengan Ratu Voli Korea, Kim Yeon-koung.
Di samping segala pencapaian impresif selama dua musim di Liga Voli Korea, secara mengejutkan, Mega memutuskan untuk hengkang dari Red Sparks.
Alasan keluarga juga di balik Megawati Hangestri tak akan berseragam Red Sparks pada musim depan.
"Keluarga nomor satu, karena karier bisa kapan aja, keluarga lebih penting dari segalanya menurut aku," ucapnya dalam wawancara bersama MBC News.
Sepulang dari Korea, tak ada waktu bagi Mega untuk rehat, karena dirinya langsung dikontrak oleh Gresik Petrokimia.
Mega pun menceritakan saat dirinya dikontrak oleh Gresik Petrokimia untuk berlaga di final Four Proliga 2025, dan menolak gaji tinggi.
Load more