Megawati Hangestri Murka! Diserbu Netizen Usai Sindir Popsivo dan Pertamina Enduro 'Main Sabun': 3 Bulan di Korea Saya...
- KOVO
tvOnenews.com - Megawati Hangestri nampaknya geram dengan ulah para netizen yang menyerbunya setelah unggahan di tiktok pribadinya dianggap sindir hasil pertandingan Jakarta Popsivo vs Pertamina Enduro.
Sebagai informasi, nama Megawati Hangestri mendapatkan sorotan setelah dirinya mengunggah sebuah video di akun Tiktok pribadinya.
Pada unggahan tersebut, Megawati Hangestri menuliskan keterangan pada videonya yang dianggap menyindir hasil laga Popsivo vs Pertamina Enduro.
![]()
Megawati Hangestri (sumber: Instagram)
"Playing Soap" tulis Megawati Hangestri.
Unggahan tersebut pun langsung diserbu para pengikut Megawati Hangestri di tiktok dan netizen yang menuding jika keterangan yang Mega tulis merupakan bentuk sindirannya pada hasil pertandingan Popsivo vs Pertamina Enduro.
Hal itu pun membuat Megawati Hangestri langsung mengganti keterangan unggahan tersebut dan menutup kolom komentar.
Namun, unggahan dari Mega tersebut kadung menjadi perbincangan para netizen di media sosial yang justru mengkritisi performa pevoli asal Jember itu bersama Gresik Petrokimia.
Banyak netizen yang menilai jika salah satu kegagalan Petrokimia lolos ke Grand Final itu karena performa Mega yang tak maksimal.
Mega dinilai bermain buruk saat melakoni pertandingan debutnya dengan Petrokimia di Final Four Proliga 2025.
Live Megawati Hangestri di Tiktok Pribadinya (sumber: tangkapan layar)
Geram dengan banyaknya komentar dari netizen yang menilai permainannya bersama Gresik Petrokimia buruk, Mega pun tak bisa menahan emosinya.
Saat melakukan live di tiktok pribadinya, Mega pun murka sampai mengamuk karena kritikan dari netizen tentang performanya dengan Gresik Petrokimia di babak final four Proliga 2025.
"Aku ga pernah latihan 20 hari baru latihan sehari, terus disuruh main bagus kaya di Korea yang latihan tiga bulan. Ga ada otak emang kalian, bodoh, kalau punya otak tuh mikir jangan menghujat" ungkap Megawati Hangestri yang kesal.
Bersama Red Sparks, nama Mega benar-benar melejit setelah pada musim keduanya dirinya berhasil membawa tim asal Daejeon itu melaju ke partai final untuk pertama kalinya setelah absen selama 13 tahun.
Sayangnya, Mega yang menjadi senjata utama Red Sparks sepanjang musim hingga final, gagal mempersembahkan gelar juara usai takluk dari Pink Spiders.
Megawati Hangestri di Red Sparks (sumber: KOVO)
Walau berhasil mengukir sejarah di Liga Voli Korea, hasil serupa gagal diberikan Megawati Hangestri bersama Gresik Petrokimia.
Bagi Megawati Hangestri, kedua liga tersebut bukanlah perbandingan mengingat dirinya hanya sempat menjalani latihan selama satu hari sebelum akhirnya debut dengan Gresik Petrokimia.
"Makanya kalau liat tuh jangan setengah-setengah, emang kalian tahu perjuangan aku selama di Korea tiga bulan nangis-nangis. Di Indonesia sehari suruh main lompatku setinggi langit, ya itu mustahil," ungkap Mega.
Perlu diketahui, pada laga debut Mega itu, Gresik Petrokimia yang sudah unggul di dua set awal justru kena comeback Jakarta Pertamina Enduro.
Kekalahan itu membuat nasib Gresik Petrokimia harus ditentukan dari hasil laga antara Jakarta Popsivo vs Pertamina Enduro.
![]()
Megawati Hangestri di Gresik Petrokimia (sumber: PBVSI)
Laga terakhir di babak final four Proliga 2025 antara Jakarta Pertamina Enduro vs Jakarta Popsivo Polwan pun menjadi pertandingan penentu siapa tim yang akan berlaga di grand final.
Pasalnya, selain Jakarta Pertamina Enduro menjadi tim pertama yang sudah dipastikan berlaga di grand final Proliga 2025, satu tempat tersisa di perebutkan Gresik petrokimia dan Popsivo Polwan.
Gresik Petrokimia yang diperkuat Megawati Hangestri nyaris melaju ke grand final setelah mereka menaklukan Jakarta Electric PLN 3-0 di laga terakhir.
Namun Jakarta Popsivo berhasil merebut kemenangan di laga terakhir atas Pertamina Enduro dengan skor 3-0 di laga terakhir justru mengubur mimpi Gresik Petrokimia berlaga di Grand Final Proliga 2025.
Hasil akhir dari pertandingan itu juga yang mendapatkan sorotan dari para penggemar yang menilai adanya 'main sabun' atau JPE yang dinilai sengaja mengalah agar Jakarta Popsivo Polwan melaju ke partai final.
(akg)
Load more