News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

KOVO Dituntut Ganti Regulasi Gara-gara Sahabat Megawati Hangestri 'Dipaksa' Pensiun, Aturan Bursa Transfer Liga Voli Korea Lagi-lagi Tuai Kontroversi

Federasi Bola Voli Korea Selatan atau KOVO dituntut untuk mengubah regulasi karena lagi-lagi aturan bursa transfer V-League tuai kontroversi usai sahabat Megawati Hangestri 'dipaksa' pensiun.
Selasa, 29 April 2025 - 07:23 WIB
Megawati Hangestri dan Pyo Seung-ju
Sumber :
  • KOVO

Jakarta, tvOnenews.com - Federasi Bola Voli Korea Selatan atau KOVO dituntut untuk mengubah regulasi karena lagi-lagi aturan bursa transfer V-League tuai kontroversi usai sahabat Megawati Hangestri 'dipaksa' pensiun.

Sebagaimana diketahui telah resmi menutup bursa transfer V-League untuk musim 2025-2026 pada Kamis (24/4/2025), dan penentuan pemain kompensasi juga telah ditutup pada Senin (28/4/2025) kemarin.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Sejumlah pemain yang berstatus Free Agent (FA) atau agen bebas pun telah menentukan nasibnya masing-masing.

Namun sempat terjadi kontroversi saat hari terakhir bursa transfer pemain FA, di mana sahabat Megawati Hangestri yakni Pyo Seung-ju memutuskan untuk mempertahankan statusnya sebagai FA.

Ia tak hanya gagal memperpanjang kontrak bersama Red Sparks, namun juga tak menandatangani kontrak dengan enam tim lainnya.

Menurut aturan KOVO pasal 5 Paragraf 3 dalam aturan manajemen FA, federasi akan memperlakukan pemain yang belum menandatangani kontrak pada periode negosiasi tahun yang bersangkutan sebagai pemain yang tak memmiliki kontrak.

Setelah diumumkan sebagai agen bebas yang tak menandatangani kontrak, pemain tersebut tak dapat menandatangani kontrak dengan tim manapun.

Sang pemain baru bisa bebas menandatangani kontrak dengan klub mana pun selama periode negosiasi FA pada musim depan. Artinya, Pyo Seung-ju tak bisa bermain untuk Red Sparks maupun tim manapun pada Liga Voli Korea 2025-2026.

Ia baru bisa bermain lagi jika sudah memutuskan nasibnya saat musim 2026-2027 mendatang.

Usai memutuskan untuk tetap menjadi pemain berstatus FA, Pyo Seung-ju dikabarkan memilih untuk mengakhiri kariernya selama 15 tahun alias pensiun.

Sahabat Megawati Hangestri itu pun dianggap dipaksa pensiun, karena tidak menemui jalan keluar terkait nasibnya di V-League.

Menurut KMIB Sport, kendala terbesar dari masalah ini salah satunya adalah regulasi tentang kompensasi yang harus dibayarkan saat merekrut pemain.

Pyo Seung-ju, yang menerima gaji 300 juta won musim lalu diklasifikasikan sebagai pemain Grade A di bursa transfer pemain FA.

Tim yang merekrutnya harus membayar tim asalnya 200 persen dari gaji musim sebelumnya ditambah satu pemain selain enam pemain yang dilindungi atau 300 persen dari gaji musim sebelumnya.

Pihak klub, yang merasa terbebani oleh hal ini, mencoba untuk melakukan negosiasi penandatanganan dan trade alih-alih negosiasi FA, tetapi gagal.

Kritik pun langsung muncul bahwa standar kompensasinya terlalu berlebihan dibandingkan dengan olahraga lain. Contohnya dalam cabor sepak bola, tidak ada peraturan mengenai kompensasi pemain saat mentransfer pemain, jadi perpindahan antar tim relatif bebas.

Sehingga KOVO perlu merevisi soal regulasi di bursa transfer FA. Ini karena sistem pemeringkatan FA tidak mencerminkan kenyataan dalam situasi di mana gaji pemain telah meningkat signifikan dibandingkan sebelumnya.

Menurut sistem FA KOVO saat ini, pemain diklasifikasikan ke dalam grade A, B, dan C berdasarkan gaji musim sebelumnya. Divisi wanita diklasifikasikan sebagai Grade A jika gaji pokok tahunan lebih dari 100 juta won, tetapi ada kritik bahwa ini tidak realistis.

Faktanya, di antara 14 kandidat pemain FA wanita kali ini, satu-satunya pemain yang tidak termasuk dalam kategori tersebut adalah Lee Da-hyeon, yang menandatangani kontrak senilai 40 juta won dengan Hillstate karena gagal abroad ke luar negeri.

"Sudah hampir 10 tahun sejak sistem pemeringkatan FA dibuat, tetapi mereka masih menggunakan standar itu. Gaji pemain sudah meningkat terlalu tinggi untuk menerapkannya sebagaimana adanya." ucap pengamat voli Korea.

Tentu saja, kekhawatiran tentang efek samping tetap ada. Pasalnya jika standar gaji untuk Grade A dinaikkan, tim akan dapat memutuskan untuk menaikkan gaji pemain ketika FA sudah dekat agar dapat mempertahankan pemain di kelas di bawahnya.

Maka penyesuaian salary cap (plafon gaji tahunan) harus dilakukan secara seragam. Hal ini juga sempat disinggung oleh salah satu pejabat klub.

“Kita perlu menyesuaikan sistem pemeringkatan FA agar sesuai dengan kenyataan dan pada saat yang sama mempertimbangkan untuk menurunkan batasan gaji maksimum untuk pemain individu,”

“Kita memerlukan perangkat pengaman untuk mencegah fenomena ‘gelembung gaji’ yang disebabkan oleh pemanasan berlebihan dalam perekrutan pemain.”

Dalam kasus divisi putra, tujuh presiden klub sepakat pada rapat komite kerja yang diadakan bulan lalu untuk menurunkan total kompensasi untuk divisi pria untuk musim 2024-2025 dari 5,81 miliar won (batas gaji 4,15 miliar won + batas opsi 1,66 miliar won) menjadi 4,8 miliar won selama empat tahun.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Namun, divisi wanita tidak membahas rencana pengurangan karena total kompensasinya musim ini adalah 2,9 miliar won, termasuk batasan gaji sebesar 2 miliar won, batasan opsi sebesar 600 juta won, dan bonus kemenangan sebesar 300 juta won.

(nad)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Masih Ingat Carlos Raul Sciucatti? Pesepak Bola Argentina yang Jadi Mualaf sampai Belajar Islam di Pesantren Kalimantan

Masih Ingat Carlos Raul Sciucatti? Pesepak Bola Argentina yang Jadi Mualaf sampai Belajar Islam di Pesantren Kalimantan

Kisah Carlos Raul Sciucatti, pesepak bola asal Argentina yang lama berkarier di Indonesia, memutuskan menjadi mualaf hingga mendalami Islam di pesantren Kalimantan.
Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jika kamu mengalami cedera saat bermain padel, pastikan untuk langsung melakukan empat langkah di bawah ini.
Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Timnas voli putri Indonesia memastikan posisi ketiga setelah menumbangkan Filipina dengan skor 3-1 pada laga perebutan medali perunggu yang berlangsung di Hua Mak Indoor Stadium, Bangkok, Senin (15/12/2025).
2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

Sebagai pemula dalam olahraga padel, dua tips ini harus dipahami lebih dulu untuk meminimalisir risiko cedera saat bermain padel.

Trending

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Gelombang medali emas yang diraih kontingen Indonesia pada hari kelima SEA Games 2025 di Thailand, Minggu (15/12), mendapat perhatian khusus dari Menpora, Erick Thohir. 
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya resmi menggugat cerai Ridwan Kamil. Pengadilan Agama Bandung pastikan sidang perdana digelar Rabu pekan ini.
Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan keuangan zodiak 16 Desember 2025 lengkap untuk Aries hingga Pisces, berisi nasihat finansial dan angka hoki untuk membantu kelola rezeki. Cek ramalanmu!
Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Polda Metro Jaya baru saja menggelar perkara kasus tudingan ijazah palsu Jokowi, pada Senin (15/12). Bahkan, dalam gelar kasus itu, Kubu Roy Suryo angkat bicara
Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Berikut ramalan kondisi finansial zodiak pada 16 Desember 2025 untuk enam zodiak terakhir, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT