Profil Kim Yeon-koung, Ratu Voli Korea yang Bikin Megawati Hangestri 'Mewek' Usai Gagalkan Red Sparks Juara V-League
- KOVO
tvOnenews.com - Sepak terjang Kim Yeon-koung, Ratu Voli Korea yang bikin Megawati Hangestri meweh usai gagal bawa Red Sparks menjadi juara V-League 2024/2025.
Menolak menyerah dengan berbagai cobaan menghampiri kondisi para pemain, Red Sparks dengan Megawati Hangestri sebagai pendulang poin.
Kemungkinan besar menjadi "Last Dance", Megawati Hangestri sangat bertekad untuk mempersembahkan gelar juara V-League, sebagai bentuk terima kasih kepada Red Sparks.
- Kolase tvOnenews.com / KOVO
Megatron dalam sebuah interview menginginkan satu gelar juara bersama tim berjuluk Red Force itu.
“Karena kan ini aku udah terakhir juga kan kontraknya. Nggak tau diperpanjang atau enggak,“ ucap Mega dikutip dari YouTube Off the TV.
Sempat dijegal pada game ketiga, hingga membawa pertandingan sampai ke game kelima, Kim Yeon-koung sempat frustasi, karena trofinya terancam direbut oleh Megawati Hangestri.
Bertanding di Incheon, Pink Spiders mendapat keuntungan penuh dari dukungan suporter yang memenuhi Samsan World Gymnasium.
Pink Spiders berhasil menang atas Red Sparks dengan skor akhir 3-2 (26-24, 26-24, 24-26, 23-25 dan 15-13).
Dalam laga hidup dan mati ini, Ko Hee-jin menurunkan skuad terbaiknya, Megawati Hangestri, Vanja Bukilic, Jung Ho-young, Pyo Seung-ju, Park Eun-jin dan sang kapten, Yeum Hye-seon.
Begitu pun Marcello Abbondanza yang langsung menurunkan pemain terbaiknya, Kim Yeon-koung, Tutku Burcu, Analise Fitzi, Jeong Yun-ju dan Lee Go-eun.
Hasilnya, Red Sparks sempat tertinggal dua set sebelum akhirnya berhasil come back, merebut dua set.
Pasukan Ko Hee-jin berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 untuk set keempat. Sebelum akhirnya berhasil menang pada set kelima dengan skor 15-13.
Tampak Kim Yeon-koung beberapa kali frustasi karena back attack Megawati Hangestri tak bisa dihadang oleh middle blocker-nya.
Pertandingan kelima berjalan begitu sengit atas duel Megawati Hangestri dan Ratu Voli Korea, Kim Yeon-koung demi gelar juara.
Kim Yeon-koung mencetak 34 poin, dengan bermain 5 set full dirinya mencatatkan 42,6 persen tingkat keberhasilan serangan.
Sementara Megawati Hangestri menjadi top skor keseluruhan pertandingan dengan mencetak 37 poin.
Setelah resmi kalah, Megawati Hangestri tak kuasa menahan tangis, setelah berjuang tanpa henti dari fase babak playoff melawan Hyundai Hillstate, hingga bertarung lagi lima pertandingan.
Tak hanya Megawati, sang kapten, Yeum Hye-seon juga menangis dan coba ditenangkan oleh sang pelatih, Ko Hee-jin.
Bukan tanpa alasan, Kim Yeon-koung dan Pink Spiders sudah dua kali mencapai final tapi selalu gagal, pada musim 2022-2023 dikalahkan oleh Hi-Pass.
Kemudian pada musim lalu, tim Pink Spiders yang dilatih oleh Marcello Abbondanza kembali harus puas menjadi runner-up usai dikalahkan oleh Hyundai Hillstate.
Kim Yeon-koung akhirnya bisa pensiun dengan tenang setelah berhasil menjadi juara V-League atau Liga Voli Korea 2024/2025 bersama Pink Spiders.
Setelah pertandingan, ia tampak menyapa para penggemar sambil tersenyum lebar, bahkan para fans kompak meneriakkan nama "Kim Yeon-koung".
Sebuah perpisahan indah dari pensiun dari Ratu Voli Korea, Kim Yeon-koung.
Legenda hidup Voli Putri Korea Selatan itu akhirnya bisa mengangkat trofi juara di penghujung kariernya di Pink Spiders.
Dalam kemenangan dengan agregat 3-2 tersebut, juga mengingatkan publik Kim Yeon-koung yang sebelumnya mengumumkan pensiunnya setelah pertandingan melawan GS Caltex pada bulan Februari.
Profil Ratu Voli Korea
- KOVO
Sekilas tentang Kim Yeon-koung, dia adalah pevoli putri terbaik yang pernah dimiliki oleh Korea Selatan.
Bahkan namanya sangat mentereng di luar negeri, terutama saat berkompetisi di Liga Voli Turki.
Draft rookie musim 2005-2006, Kim Yeon-koung sudah mencuri perhatian media Korea sampai diproyeksikan sebagai pemain yang menjanjikan.
"Prospek menjanjikan yang akan mengubah lanskap bola voli wanita Korea," tulis media Korea.
Kim Yeon-kyung berhasil memenangkan MVP liga reguler dan MVP kejuaraan masing-masing tiga kali dalam empat musim.
Sejak bergabung dengan Heungkuk Life Insurance Pink Spiders, ia memimpin tim meraih tiga kejuaraan. Meski di usianya yang masih muda, awal 20-an, ia berdiri tegak sebagai 'penguasa V-League' tanpa saingan.
Tak puas di Korea, Kim Yeon-koung memutuskan abroad setelah musim 2008-2009 berakhir, ia pergi ke Jepang membela JT Marvelous.
Sebagai pemain Korea, dia membuktikan kualitasnya di panggung Asia dengan top skor satu kali selama dua musim bermain di Liga Jepang.
Kemudian pada tahun 2011, ia pindah ke lingkup lebih besar dan jauh lebih kompetitif karena berisi pemain terbaik dunia dan bergengsi di Liga Turki.
Pindah ke Fenerbahce SK untuk menantang diri di level panggung Eropa.
Ketika pertama kali memutuskan bermain di Liga Turki, ada banyak kekhawatiran tentang dirinya apakah mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungan Eropa yang dikenal dengan kondisi fisik tingkat tinggi.
Kim Yeon-koung menjawab itu semua meski bersaing dengan para pemain terbaik dunia seperti Tijana Boskovic, idola Megawati Hangestri itu berhasil mempersembahkan dua gelar Liga, satu gelar Liga Champions dan tiga kompetisi Piala.
Hal itu menjadikan dirinya sebagai salah satu pemain terbaik dunia.
Di level timnas Korea, dia tidak tergantikan untuk posisi outside hitter dengan mencatatkan sejumlah sejarah baru.
Kim Yeon-koung memimpin Timnas Voli Putri Korea Selatan ke semifinal untuk pertama kalinya dalam 36 tahun sejak Olimpiade Montreal 1976 di Olimpiade London 2012.
Ratu Voli Korea itu berhasil menjadi MVP turnamen dengan mencetak 207 poin dalam 8 pertandingan.
Kim Yeon-koung juga tercatat membawa Timnas Voli Putri Korea dua kali melaju semifinal Olimpiade, pada quarter final Olimpiade Tokyo 2020 berhasil menumbangkan Turki yang dipenuhi pemain-pemain hebat seperti Zehra Gunes, Ebrar Karakurt dan Melissa Vargas. (ind)
Load more