Suksesor Megawati Hangestri Diprediksi Sukses Besar di Liga Voli Korea Musim Depan, Atlet Indonesia Laku Keras di Kuota Asia Setelah Iran dan China Mundur

Jakarta, tvOnenews.com - Megawati Hangestri akan mendapatkan suksesor yang akan sukses besar di Liga Voli Korea 2025-2026.

Bak membuka jalan untuk para atlet Indonesia, Megawati Hangestri membawa harum Merah Putih di Liga Voli Korea. 

Bahkan Megawati Hangestri mampu membawa timnya, Red Sparks ke babak final Liga Voli Korea musim ini dan berjuang untuk mengalahkan Pink Spiders. 

Setelah keberhasilan Megawati Hangestri, para penerusnya pun mendapatkan keuntungan besar dari draft kuota Asia musim depan.

Total terdapat 10 atlet asal Indonesia yang masuk dalam draft kuota Asia musim depan dengan total 143 peserta. 

Daftar tersebut tidak termasuk pemain asal China yang selama ini diunggulkan absen karena kebijakan negara mereka untuk melaksanakan turnamen jangka panjang sebagai audisi pemain Olimpiade. 

Dilansir dari laman Sports Seoul, terbaru, ada Iran yang diperkirakan akan absen karena masalah finansial dimana hubungan diplomatik ekonomi Korea Selatan dan Iran bermasalah akibat Amerika Serikat. 

Singkatnya, pengiriman uang dari bank domestik Korea Selatan ke bank Iran sama sekali dilarang. 

Di sisi lain, KOVO pun melarang adanya transaksi pemberian gaji melalui pihak ketiga atau agen dari klub. 

KOVO sebenarnya tengah mengusahakan mengambil jalan tengah dengan mengajukan pada Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) untuk menyelesaikan masalah ini. 

Kasus serupa pada pemain Rusia, FIVB menjadi penengah untuk meneruskan gaji dari klub ke pemain. 

Sayangnya, para pemain Iran masih was-was karena FIVB belum mengambil keputusan apapun dalam kasus Iran padahal draft kuota Asia akan segera berlangsung pada 11 April 2025 mendatang.

Dengan kondisi tersebut tentu pemain Indonesia dapat mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Pejabat klub menyebut bahwa para pemain dari Australia dan Indonesia akan memiliki popularitas yang tinggi. 

Melihat Megawati Hangestri mampu bersaing dengan pemain asing, bukan hanya dari kuota Asia tapi juga asing secara keseluruhan, tentu atlet voli Indonesia akan dipandang baik oleh klub. 

"Kami tidak dapat memaksa untuk merekrut pemain yang kami inginkan jika sponsor tunggal kami terbebani karena masalah diplomatik tersebut," kata pejabat klub.