ADVERTISEMENT
Advertnative
tvOnenews.com - Megawati Hangestri dirumorkan bakal mendapat tawaran fantastis dari klub luar negeri apabila cabut dari Red Sparks musim depan.
Media Korea bahkan mengait-ngaitkan hal tersebut dengan penolakan Megawati Hangestri mendaftar kuota asing untuk V-League 2025/2026.
Megawati Hangestri baru saja menyelesaikan laga terakhir babak reguler V-League 2024/2025 dengan hasil yang terbilang kurang memuaskan.
Pasalnya, Red Sparks kalah secara dramatis oleh tim tamu Hi-Pass dalam laga penutup putaran keenam V-League di Chungmu Gymnasium, Daejeon.
Dalam laga yang dihelat pada Rabu sore (19/03/2025) Red Sparks dipaksa bertekuk lutut dari tim tamu Hi-Pass dengan skor tipis 2-3 (20-25, 25-19, 25-19, 17-25, 8-15).
Megawati Hangestri keluar sebagai top skor saat Red Sparks kalah dari Hi-Pass dengan torehan 38 poin serta tingkat keberhasilan serangan mencapai 64,29 persen.
Kekalahan atas Hi-Pass membuat Red Sparks menyudahi babak reguler V-League 2024/2025 di peringkat ketiga sekaligus gagal menggeser Hillstate di atasnya.
Maka dari itu, Red Sparks dipastikan bakal terlebih dahulu bermain di kandang Hillstate dalam laga pembuka babak play-off V-League 2024/2025.
Di tengah persiapan Red Sparks menghadapi laga play-off, pemain mereka yaitu Megawati Hangestri seperti menjadi komoditi panas pada bursa transfer akhir musim ini.
Bagaimana tidak, sejumlah outlet berita elektronik Korea Selatan merilis kabar yang mengatakan bahwa peluang Megawati Hangestri ke Eropa semakin nyata.
“Minat terhadap Mega telah tumbuh secara signifikan, dimulai di Amerika Serikat dan sekarang meluas ke klub-klub di Jepang dan Eropa. Tentu saja, kembali ke Indonesia juga dimungkinkan,” tulis Sports Donga.
Apalagi, agen Megawati Hangestri di Korea Kim Seong-hoon memastikan kalau Megatron tidak mendaftar kuota asing V-League untuk musim berikutnya.
Pun apabila mengungkit wawancara Megawati Hangestri dengan media Korea pada awal musim ini, Mega pernah bilang kalau dia ingin coba peruntungan di negara lain.
“Aku pastinya ingin bermain lagi sih, mungkin kalo bisa ke berbagai negara sih, mau nyoba ke berbagai negara juga gitu,” ujar Mega dikutip dari Youtube The Spike.
“Pengen mengembangkan ilmu voli-ku aja sih,” tambahnya.
Kabar inilah yang pada akhirnya membuat media setempat langsung menyangkut-pautkan ketertarikan Megawati Hangestri untuk berkarier di luar Korea.
“Fakta bahwa Mega tak mendaftar kuota asing (V-League) menjadi sinyal kuat bahwa dia sedang mempersiapkan tantangan baru di luar Korea,” kata Baegudosa.
Bukan cuma mendapat pengalaman berharga, media Korea menyebut jika faktor gaji juga membuat Megawati Hangestri mempertimbangkan tawaran Eropa.
Sebagai informasi, jika Megawati Hangestri daftar kuota asing kemarin, maka dia akan menerima bayaran sampai 250 ribu USD atau Rp4,05 miliar per musim.
Tapi kata media Korea, Megawati Hangestri menolak di tawaran V-League tersebut karena kini sedang didekati tim-tim Eropa dengan iming-iming gaji tinggi.
Menurut mereka, klub Eropa biasanya memasang tawaran gaji untuk pemain baru mencapai 400 ribu USD (Rp6,6 miliar) sampai 1 juta USD (Rp16,5 miliar) per musim.
Jumlah tersebut jauh lebih besar dengan apa yang ditawarkan KOVO untuk pemain asing di V-League yaitu hanya 250 ribu USD atau Rp4,05 miliar per musim.
“Liga Eropa memiliki harga pemain yang lebih tinggi dibandingkan dengan V-League,” jelasnya.
“Berbeda dengan batas pemain asing V-League sebesar 250 ribu USD, pemain yang berkarier di Eropa biasanya menerima gaji 400 ribu USD bahkan lebih dari 1 juta USD,” kata Baegudosa.
Di akhir rilisnya, media Korea menambahkan kalau nominal tersebut dirasa cukup layak untuk seorang Megawati Hangestri yang punya efek positif dalam dua tahun terakhir.
“Keterampilan Mega saat ini menunjukkan kepercayaan diri bahwa dia cukup kompetisi (untuk main di Eropa),” harapnya.
(han)
Load more