tvOnenews.com - Pelita Jaya Basketball, perwakilan Indonesia di ajang FIBA Basketball Champions League telah mengakhiri kompetisi dengan hasil yang sangat membanggakan.
Setelah mendapatkan tiket kualifikasi usai menjadi finalis musim IBL 2023, Pelita Jaya Basketball bersama Prawira Bandung, melakoni babak Kualifikasi pertama pada 2-7 April 2024 di Ulaanbaatar, Mongolia.
Terdapat 8 tim dari regional south east & east asia dalam ajang kali ini, yakni Indonesia, Thailand, Mongolia, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia )
Tim kebanggan PJ Holic ini dapat menyapu bersih walau berada dalam grup “neraka”. Babak kualifikasi pertama Pelita Jaya dapat mengalahkan juara Liga Thailand, Hi-Tech Basketball Club 81-99.
Kemudian Pelita Jaya juga sukses menumbangkan Juara Liga Mongolia, Ulaanbaatar Xac Broncos 83-89 dan juara Liga Singapura , Adroit Club 64-82
Pelita Jaya akhirnya lolos ke babak kualifikasi kedua pada 23-26 April 2024 di Jakarta bersama Prawira Bandung, NS Matrix Malaysia dan HongKong Eastern.
Empat tim itu bertarung di Jakarta untuk mendapatkan dua tiket menuju babak pamungkas FIBA BCL ASIA di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Berkat dukungan PJ Holic dan masyarakat Indonesia, Pelita Jaya mampu menyapu bersih babak kualifikasi kedua dengan mengalahkan juara Liga Malaysia, NS Matrix 79-94, Prawira Bandung 67-88, dan juara Liga Hong Kong , Hong kong Eastern 71-76
Dengan hasil sempurna 6-0 di babak kualifikasi Pelita Jaya langsung mendapatkan tiket menuju FIBA BCL ASIA di Dubai, UEA pada 9-15 Juni 2024.
Kali ini Pelita Jaya akan berhadapan dengan para raksasa bola basket Asia dan para juara dari liga UEA, Jepang, Korea Selatan, China, Iran, dan Lebanon.
Hasil drawing grup menempatkan Pelita Jaya kembali berada di grup “ Neraka” Bersama Perwakilan dari Jepang yang menduduki peringkat ketiga FIBA Asia Ranking.
Selanjutnya ada juga Iran yang ada di posisi keempat dan Korea Selatan duduk di posisi kesembilan.
Bahkan Iran & Korea masing masing memiliki lima pemain berstatus tim nasional.
Sayangnya Pelita jaya terpeleset di game pertama melawan Hiroshima Dragonflies yang baru saja menjuarai Liga Bola Basket Jepang, B.League pada akhir bulan Mei 2024.
Pelita Jaya kalah dengan skor 86-68. Margin yang cukup signifikan ini ternyata yang akan menentukan langkah Pelita Jaya kedepannya.
Namun setelah mengalami kekalahan pertama selama rangkaian BCL ASIA, Pelita Jaya dapat mengukir sejarah bola basket Indonesia, padahal tanpa diperkuat pemain andalan JaQuari Mclaughlin.
Pelita Jaya untuk pertama kalinya dapat mengalahkan perwakilan dari Iran Shahrdari Gorgan yang sedang menjadi juara 3-peat Iranian Super League ( 2020-2024).
Bukan hanya itu, Shahrdari Gorgan diperkuat sang kapten Tim nasional Iran Arsalan Kazemi, yang menjadi Iranian pertama di draft NBA.
Selain itu, Shahrdari Gorgan juga memiliki pemain Import anyar di Joe Young Eks NBA dan 2020 CBA (Chinese Basketball Association), Scoring Champion, Foreign MVP, plus diperkuat Will Cherry Eks Cleveland Cavaliers
Pelita Jaya pun sukses memetik poin penuh atas Shahrdari Gorgan dengan skor 97-90.
Sangat disayangkan di hari selanjutnya Gorgan dapat mengalahkan Hiroshima Dragonflies dengan skor 94-81 yang menjadikan Pelita Jaya Turun ke peringkat tig.
Karena perbedaan skor, Gorgan menjadi Juara Grup & Hiroshima runner up dan berhak melanjutkan ke babak semifinal.
“Kalah” di luar pertandingan tidak memadamkan api para pemain Pelita Jaya yang di nahkodai Andakara Prastawa, Justin Brownlee dan James Dickey III.
Bermain hanya dengan sembilan orang dikarenakan cedera dari Brandon Jawato, Agassi Goantara dan JaQuori Mclaughlin, Pelita Jaya berhadapan langsung dengan juara liga basket Korea (KBL) yang diperkuat shooting guard andalan tim nasional Korea Selatan Heo Ung.
Ditambah enam pemain timnas korea dan import Deon Thompson, Pelita Jaya mengambil game ini dengan kemenangan 7 Point 91-98 dan kembali menjadi tim Indonesia pertama yang dapat mengalahkan tim Korea.
Setelah terhenti di babak grup secara record Pelita Jaya menjadi peringkat ke 5 dari 8 tim
Secara overall dengan 2 kali menang dan 1 Kali kalah, Ini akan menjadi modal Pelita Jaya melanjutkan rangkaian musim IBL dan meraih titel juara setelah terakhir merasakan juara di tahun 2017.
Dengan ini Pelita jaya telah berhasil melegitimasi bola basket Indonesia dan Kompetisi Indonesian Basketball League di level Asia dengan mampu berhadapan dan mengalahkan para raksasa Asia. (*)
Load more