tvOnenews.com - Atlet voli putri Timnas Indonesia, Megawati Hangestri mengungkap pernyataannya soal bisa bermain membela Red Sparks Liga Voli Korea,dan mengaku awalnya sempat diremehkan.
Megawati menjadi pevoli Timnas Indonesia yang saat ini memperkuat kontestan V-League, dan membawa Red Sparks menang enam kali secara beruntun.
Pevoli berusia 24 tahun itu menjadi salah satu pemain asing yang didatangkan oleh Red Sparks musim ini bersama Giovanna Milana dari Amerika Serikat.
Megawati Hangestri dan Giovanna Milana. (KOVO)
Megatron (julukan Mega) terpilih melalui draft kuota pemain Asia, bersama Pornpun Guedpard (IBK Altos), Reina Tokoku (Pink Spiders), dan Wipawee Srithong (Hyundai Hillstate), Mar-Jana Philips (AI Peppers)
Setelah direkrut oleh klub Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks, dia tampil impresif dan kini menjadi senjata utama bagi pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin.
Atlet kebanggaan voli putri Indonesia ini juga tercatat sebagai pemain asing berhijab pertama yang bermain di Liga Voli Korea Selatan.
Bahkan, Megatron (julukannya) berhasil menyabet gelar MVP putaran pertama Liga Voli Korea atau V-League.
Kini Mega telah mengoleksi empat gelar MVP (Most Valuable Player) pertandingan, karena berjasa dalam memenangkan Red Sparks.
Megawati mencuri perhatian perhatian publik Korea Selatan, usai sempat membuat frustrasi Kim Yeon-koung.
Ratu Voli Korea tampak tak berkutik saat keduanya duel di udara, Mega dengan smash petirnya dalam pertandingan Red Sparks vs Pink Spiders.
Terbaru, Jung Kwan Jang Red Sparks berhasil kembali mengalahkan tim papan atas klasemen Liga Voli Korea, Hyundai Hillstate. Setelah sebelumnya juga menundukkan Pink Spiders.
Jung Kwan Jang Red Sparks berhasil mengalahkan Hyundai Hillstate dengan skor 3-2 (23-25,15-25,25-16-25,19-25, dan 10-15) pada putaran keenam Liga Voli Korea.
Megawati Hangestri dibanding-bandingkan
Elizabet Inneh Varga, seorang pevoli berkebangsaan Romania dan Hungaria kelahiran Budapest, 21 Mei 1999 (24 tahun).
Pevoli berusia 24 tahun itu menjadi pemain asing yang membela Red Sparks, sebelum Giovanna Milana dan Megawati Hangestri hadir.
Inneh Varga merupakan mantan opposite Red Sparks yang kini posisinya digantikan oleh Megawati Hangestri. Dia dikenal sebagai pencetak poin tertinggi di Liga Voli Korea untuk musim 2022/2023.
saat itu Varga mencetak 1000 poin, sukses sebagai top kor tapi nyatanya ia gagal membawa timnya menjadi juara V-League usai hanya mampu menempati peringkat 4 besar.
Setelah musim menakjubkan di Red Sparks, kini Varga kembali ke Eropa dan bermain untuk tim Chemik Police (klub Polandia) untuk musim 2023-2024.
Kepergian Inneh Varga sempat membuat Red Sparks goyah, terlebih sang pelatih Ko Hee-jin memilih Megawati Hangestri sebagai opposite baru di Red Sparks.
Kolase Foto Elizabet Varga dan Megawati Hangestri. (Kolase TvOnenews.com/ Instagram)
Awal kedatangan Mega, banyak yang meragukannya karena saat itu di tim lain banyak yang memilih pemain asing sebagai posisi Opposite, namun Red Sparks malah memakai jasa pemain Asia.
Publik Korea juga banyak yang pesimis akan kemampuan Megawati Hangestri akan melampaui kualitas dari pendahulunya, Inneh Varga.
Namun perlahan Megawati Hangestri berhasil membuktikan atas kesempatan yang dipercayakan kepadanya.
Ia menjelma menjadi sosok opposite hitter kelas elit dengan spike nya yang kerap memakan korban 'Headshot'.
Mega juga terpilih sebagai MVP putaran pertama sekaligus masuk ke jajaran 10 besar Top Skor Liga Voli Korea atau V-League.
Pemain kelahiran Jember, Jawa Timur ini mengaku bahwa pada awalnya berkiprah di Liga Voli Korea, khususnya membela Red Sparks, banyak yang meragukan kemampuannya.
"Berterima kasih sama tim, komite, dan pelatih yang memilih aku, kalau aku gak dipilih, aku gak mungkin main di sini, kayak emang rezeki ya dipilih," ucapnya saat konferensi pers pasca pertandingan melawan Pink Spiders.
"Di awal banyak yang ragu begitu, tapi aku dari awal interview, aku selalu bilang, aku ingin mempersembahkan yang terbaik, apapun itu hasilnya aku akan berusaha," tambahnya.
"Dan akhirnya aku sudah sampai di titik ini, pengen nangis, bangga aja sih" tuturnya.
Selain itu, Mega juga mengatakan bahwa ketika di Indonesia dirinya jarang disorot oleh media, dan voli putri Indonesia.
"Voli putri Indonesia kayak sedikit sorotan, jadi kayak pas aku dipilih,'emang bisa main di Liga Korea," muncul pertanyaan yang meragukannya.
"Tapi dari itu aku punya motivasi, aku akan membuktikan ke kalian semua, kalau aku bisa di sini, pokoknya aku terima kasih kepada Red Sparks, dan semua yang pilih dan percaya aku untuk main di sini," terangnya.
Peraih MVP Livoli Divisi Utama tahun 2022 ini mengatakan dirinya ingin membuktikan dengan memberikan yang terbaik buat Red Sparks, dan ingin mengukir sejarah di Liga Voli Korea.
Wipawee Srithong, outside hitter tim Hyundai Hillstate. (KOVO)
Sementara itu, rival Megawati Hangestri di Liga Voli Korea yakni Wipawee Srithong memberikan pandangannya soal performa Megawati Hangestri.
Megawati Hangestri pernah bermain di Liga Voli Thailand dengan membela Supreme Chonburi-E.Tech pada musim 2020/2021.
Di mana keduanya pernah bertemu juga, saat Wipawee Srithong membela klub Diamond Food di musim yang sama.
"Saya pernah bermain dengannya di Thailand. Saya sudah mengenal Megawati cukup dekat, saya rasa dia adalah pemain yang memiliki keinginan kuat. Itu mungkin kunci mengapa dia bisa seperti saat ini," ungkapnya dilansir dari Media Korea. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more