tvOnenews.com - Ratu voli Korea Selatan, Kim Yeon-koung menjadi sorotan setelah terlihat emosi akibat spike yang dilakukannya berhasil di-block oleh atlet voli Indonesia Megawati Hangestri.
Kim Yeon-koung terlihat memukul bola dengan keras dan berteriak ketika Megawati berhasil menggagalkan Kim Youn-koung mencetak poin.
Titel ratu voli Korea memang sudah melekat pada Kim Yeon-koung. Selama satu dekade terakhir dia menjadi sorotan karena permainan apiknya tak hanya bersama klub tapi juga bersama timnas Indonesia.
Bahkan Kim Yeon-koung menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di V-League 2023/2024. Total pemain berusia 35 tahun ini mendapatkan bayaran sebesar 775 juta won atau setara Rp9,2 miliar selama satu tahun.
Hal itu dia dapatkan dari gaji sebesar 475 juta won atau setara dengan Rp5,6 miliar dan 300 juta won atau setara dengan Rp3,5 dari insentif yang diterimanya seperti dari sponsor maupun prestasinya bersama klub.
Kim Yeon-koung sempat menjadi tamu di acara hiburan Korea Selatan, Knowing Brother pada Juli 2020 lalu. Dalam kesempatan itu, ternyata Kim Yeon-koung pernah mendapatkan cek kosong agar bergabung dengan sebuah tim di China.
Hal ini bermula dari topiknya ketika kembali ke korea usai bermain di luar negeri. Dimana dia membiarkan klub menyampingkan gajinya untuk pemain lain sebeluma khirnya dia mendapatkan gaji.
Di Liga Voli Korea Selatan terdapat aturan salary cup dimana ada batasan dalam pembayaran pemain. Dimana salary cup ini berfungsi untuk tetap menjaga klub tetap sehat secara finansial.
Kim mengucapkan bahwa salary cup di Liga Voli Korea sebesar 2,3 miliar won atau setara Rp27 miliar.
Kembalinya Kim Yeon-koung ke Korea Selatan pada 2020 menjadi keputusan yang sengaja diambil sebagai bagian dari persiapan membela timnas Korea Selatan.
Mengingat dia membutuhkan menit bermain di Korea, dia pun kembali ke klub lamanya, Heungkuk Life Insurance Pink Spiders.
Kim pun mengenang kembali saat 2018 lalu ketika masih bermain di China. Saat itu dia mendapat tawaran untuk membela klub Turki.
"Ketika saya bermain di china sebelum saya pergi ke Turki, ada tim China yang sangat tertarik pada saya. Tapi liga Turki adalah liga paling terkenal di dunia voli putri," kata Kim Yeon-koung
"Jadi saya bilang saya ingin bermain di sana tanpa melihat bayaran yang akan saya terima," katanya.
Namun klub China tersebut memaksa Kim Yeon-koung untuk tetap bermain di Liga Voli China. Bahkan klub yang tidak disebutkan namanya itu pun menambah penawarannya.
"Ketika itu, klub di Turki akhirnya menaikkan penawaran mereka pada saya. Tapi klub China pun tetap menambah penawaran," kata Kim Yeon-koung.
Sampai akhirnya atlet yang membawa medali emas Asian Games ini menghentikan penawaran yang dilakukan oleh kedua klub itu dengan mengakui bahwa yang dia butuhkan adalah bermain di liga terbaik di dunia voli putri.
"Manajer (klub China) kemudian memberikan saya cek kosong dan mengatakan pada saya tulis saja angka yang kamu mau," kata Kim Yeon-koung.
"Saya terus mengatakan saya mau pergi, tapi mereka memberikan saya cek kosong, saya pun berpikir apakah saya harus mengisi cek tersebut," katanya.
Ketika ditanya apakah dia menyesal, Kim Yeon-koung pun mengakui ada sedikit rasa penyesalan.
"(Tawaran) Lebih dari apa yang diketahui oleh media. Itulah mengapa saya ingin gaji lebih besar tahun depan, hanya tahun ini saya punya gaji lebih rendah. Saya akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi," kata Kim Yeon-koung bercanda. (hfp)
Load more