Tentu saja bukan hanya G20 karena ada banyak faktor yang membuat dunia percaya Indonesia mampu menuanrumahi event-event global yang meniscayakan gabungan antara infrastruktur berstandar internasional yang layak, kemampuan finansial yang kuat, profesionalitas olah raga, dan stabilitas nasional yang menghadirkan jaminan keamanan yang kuat untuk setiap perhelatan yang digelar.
Asian Games 2018 telah membuka mata dunia bahwa Indonesia adalah tempat nyaman untuk menggelar event-event olah raga besar nan bergengsi, tidak cuma bulu tangkis atau segelintir cabang lainnya yang selama ini menjadi primadona olah raga Indonesia.
Kenyataannya setelah Asian Games 2018, Indonesia semakin sibuk dengan agenda-agenda olah raga regional dan global walau pandemi membuat hampir semua ajang diadakan dalam atmosfer minim penonton tidak seperti terjadi sebelum pandemi.
Di antara agenda besar yang bisa disebut adalah Grand Prix Formula E yang bakal menjadi panggung untuk era dunia yang tengah berubah yang peduli kepada isu paling menarik di dunia saat ini, yakni lingkungan dan pemanasan global.
Formula E menjadi simbol dan salah satu cara manusia merayakan era di mana energi terbarukan dan ramah lingkungan menjadi semangat bersama dunia.
Event ini juga berkaitan dengan pergeseran paradigma dalam industri, khususnya otomotif, yang selama ini sangat tergantung kepada energi fosil padahal energi jenis ini berkontribusi besar kepada pemanasan global yang membuat dunia menjadi kurang nyaman untuk ditinggali karena bencana semakin dahsyat dan semakin sering, sementara cuaca berubah menjadi lebih menyengsarakan manusia dan bahkan memicu konflik.
Tapi Formula E belumlah digelar, hanya soal waktu ajang ini akhirnya diadakan di Indonesia. Pun dengan Piala Dunia FIFA U-20 yang semestinya diadakan tahun ini namun batal akibat pandemi COVID-19 untuk kemudian mundur ke 2023.
Load more