Jakarta, tvOne
Dikutip dari keterangan resmi FIBA Asia, Senin, akreditasi diberikan kepada awak media yang datang meliput langsung ke lokasi pertandingan ataupun secara jarak jauh atau remote.
Perwakilan media yang mengikuti event tersebut secara online, memiliki kesempatan yang sama untuk mengajukan pertanyaan kepada pemain dan pelatih secara virtual. Mereka diharapkan mengajukan permohonan melalui Remote Coverage Accreditation atau Akreditasi Liputan Jarak Jauh.
Awak media yang ingin mengajukan akreditasi peliputan bisa masuk ke Portal Media FIBA di https://accreditation.fiba.com/fiba-publicregistration/en-US/Account.
Bagi pengguna baru, awak media dapat membuat profil baru terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke pengajuan akreditasi dengan memilih event yang ingin diliput di bagian "My Events" yang dapat ditemukan di bagian atas halaman profil.
Media yang mengajukan Akreditasi Liputan Jarak Jauh juga berkesempatan mengikuti konferensi pers secara online dan bisa mengajukan pertanyaan. Selain itu, mereka juga akan menerima konten tambahan untuk mendukung liputan pertandingan secara online.
Semua informasi yang diminta dalam pengajuan akreditasi harus diisi dengan benar dan kemudian disimpan. Setelah melakukan pendaftaran, wartawan akan menerima email konfirmasi pengajuan permohonan akreditasi.
Alamat email dan kata sandi yang dibuat akan memungkinkan wartawan untuk mengakses dan mengubah formulir aplikasi hingga batas akhir waktu aplikasi yang sudah ditetapkan.
Bagi peliput dari luar Indonesia, semua pemohon akreditasi bertanggung jawab atas visa perjalanan mereka, sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan.
Kantor Regional FIBA Asia akan bertanggung jawab atas keputusan permohonan akreditasi. Informasi aplikasi yang diajukan harus melalui proses peninjauan, ketersediaan ruang, dan pemeriksaan keamanan.
Akreditasi media akan memberikan akses bagi para peliput ke Ruang Kerja Media dan Tribun Media di lokasi pertandingan. Namun untuk akses meliput kegiatan latihan tim-tim peserta FIBA Asia Cup 2022 harus mengajukan permohonan terpisah yang terlebih dahulu mesti mendapat persetujuan dari FIBA Communications Asia.
Prokes ketat
Di sisi lain, FIBA Asia masih menerapkan protokol COVID-19. Pewarta diharuskan membatasi kontak sosial dan mencegah risiko penularan selama 10 hari sebelum bertugas.
Kemudian, FIBA Asia juga meminta bukti tes PCR negatif, maksimal 48 jam sebelum pertama kali memasuki lokasi pertandingan.
Semua media yang terakreditasi juga harus menjalani tes rapid antigen setiap hari sebelum memasuki venue kompetisi. Panitia Penyelenggara FIBA Asia Cup 2022 menyediakan tes antigen di lokasi secara gratis.
Semua media terakreditasi juga harus memakai masker setiap saat di lokasi pertandingan. Namun aturan ini bisa saja berubah, tergantung perkembangan terkini dan situasi COVID-19 di Indonesia.
Ketua Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup 2022 Junas Miradiarsyah mengatakan penerapan protokol kesehatan untuk FIBA Asia Cup 2022 mengacu pada panduan dari FIBA Asia dan aturan terbaru otoritas kesehatan di Indonesia.
"Ini demi keamanan, kenyamanan, dan kelancaran kejuaraan yang sempat tertunda karena Covid. Semoga situasi kesehatan di Indonesia semakin baik saat kejuaraan berlangsung, sehingga rekan-rekan media yang meliput langsung di lapangan bisa lebih leluasa bekerja memberitakan event bola basket besar yang sudah lama kita nantikan ini," kata Junas.
Junas menambahkan pihaknya akan terus memantau perkembangan protokol kesehatan Covid-19.
"Jika ada perubahan peraturan pemerintah terbaru atas protokol COVID-19, kami akan menyesuaikan," ujar Junas. (umm/ant)
Load more