Megawati Hangestri Tak akan Jadi Pevoli Andalan Manisa BBSK? Jika Dibandingkan dengan Performanya di Red Sparks, Megatron kini Cuma Pemain....
- Instagram Manisa BBSK
tvOnenews.com - Megawati Hangestri Pertiwi kembali mencetak sejarah dalam perjalanan kariernya. Setelah resmi meninggalkan Liga Voli Korea bersama Daejeon Red Sparks, opposite asal Indonesia itu kini tampil memukau di Turki bersama Manisa BBSK.
Debutnya berlangsung pada laga uji coba melawan Altinordu di Kota Izmir, Jumat (28/8/2025). Dalam pertandingan tersebut, Megawati tampil percaya diri, mencetak 16 poin, dan diganjar gelar Most Valuable Player (MVP).
Aksinya mendapat sorakan meriah dari publik Turki, hingga membuat Megawati meneteskan air mata bahagia karena tak menyangka akan mendapat sambutan sebesar itu.
Pelatih Manisa BBSK, Gorkem Kazan, mengaku puas dengan adaptasi cepat Megawati.
“Kami bermain voli dengan sangat baik. Semua pemain berkontribusi luar biasa. Megawati adalah salah satu elemen penting dalam komposisi kami musim ini,” ungkap Kazan.
Namun, meski debutnya bersinar, Megawati harus menerima kenyataan bahwa di Manisa BBSK ia bukanlah satu-satunya bintang.
Perbandingan Megatron di Manisa BBSK dan di Red Sparks
Perbedaan itu terlihat jelas jika dibandingkan dengan posisinya di Red Sparks. Saat membela klub asal Korea Selatan tersebut, Megawati praktis menjadi tumpuan utama. Hampir semua serangan mengandalkan smash kerasnya.
Pada musim 2024/2025, Megawati menempati posisi ketiga daftar top scorer dengan torehan 729 poin, hanya kalah dari Gyselle Silva (848 poin) dan Viktoriia Danchak (781 poin).
Bahkan pada salah satu laga krusial, ia mampu mengemas 38 poin dan membawa Red Sparks memperpanjang rekor kemenangan menjadi 12 kali beruntun.
Kondisi berbeda kini ia alami di Manisa BBSK. Klub yang bermarkas di Turki ini memiliki kedalaman skuad lebih merata, sehingga performa tim tidak hanya bergantung pada satu pemain.
Nama-nama seperti Betul Takran, Tanja Groser, Denis Emrelli, Merve, Nur Ozturk, Chanu Aes, Melis Demir, Dilara Unal, Ece Kosdere, hingga Gulsum Seida menunjukkan kualitas luar biasa dalam uji coba melawan Altinordu.
Kontribusi kolektif tersebut membuat Manisa BBSK tampak lebih solid dibanding Red Sparks yang cenderung mengandalkan individu tertentu.
Media lokal Turki bahkan menyoroti duet internasional baru antara Megawati dan Tanja Groser yang dianggap mampu memperkuat lini serang Manisa BBSK.
Kombinasi keduanya disebut menghadirkan variasi serangan lebih variatif, sehingga lawan kesulitan memprediksi arah bola.
Hal ini tentu berbeda dengan situasi Megawati di Red Sparks, di mana ia sering kali harus bekerja ekstra sendirian agar tim tetap kompetitif.
Kondisi di Manisa jelas memberi keuntungan bagi Megawati. Dengan adanya banyak pemain berkualitas, ia tidak lagi terbebani harus selalu menjadi penentu kemenangan.
Situasi ini membuatnya bisa bermain lebih lepas, menjaga kondisi fisik agar terhindar dari cedera, sekaligus meningkatkan kemampuan teknis secara bertahap.
Dukungan kolektif juga memberi kesempatan Megawati untuk berkembang dalam sistem permainan yang lebih seimbang.
Debut melawan Altinordu hanyalah awal. Manisa BBSK dijadwalkan menjalani uji coba berikutnya melawan klub papan atas Sultanlar Ligi, seperti Fenerbahçe yang diperkuat bomber asal Kuba Melissa Vargas, serta VakifBank dengan middle blocker populer Zehra Gunes.
Laga-laga tersebut akan menjadi ujian sesungguhnya, baik untuk Megawati maupun seluruh tim, sebelum memasuki musim reguler 2025/2026 yang dimulai Oktober mendatang.
Apresiasi terhadap Megawati juga datang dari pemerintah Turki. Menteri Pemuda dan Olahraga, Osman Akbak, memberikan ucapan selamat kepada Manisa BBSK dan menilai kehadiran Megawati membawa warna baru dalam kompetisi voli Turki.
“Selamat kepada Manisa BBSK dan semua tim yang berkontribusi dalam laga uji coba ini. Semoga kesuksesan terus berlanjut di musim reguler,” ungkap Osman.
Dengan bekal pengalaman di Korea dan dukungan tim sekelas Manisa BBSK, Megawati kini menghadapi tantangan baru: bukan lagi menjadi “pemain tunggal” yang menanggung beban tim.
Melainkan bagian dari mesin kolektif yang siap bersaing di level tertinggi voli Eropa. Dan justru dalam posisi inilah, peluang Megawati untuk berkembang lebih besar terbuka lebar. (udn)
Load more