Bawa Nama Merah Putih, 6 Pemanah Junior Indonesia Siap Tantang Dunia di Winnipeg
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Enam atlet panahan junior Indonesia siap berlaga di ajang World Archery Youth Championship yang akan digelar di Winnipeg, Kanada, pada 17–24 Agustus 2025.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani), Arsjad Rasjid, menyampaikan pesan dan motivasinya kepada para atlet muda tersebut melalui video yang diunggah di akun resmi PB Perpani, Rabu (13/8).
“Saya yakin adik-adik atlet junior kita sudah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin bersama semua pelatih, manajer, dan official timnas panahan Indonesia. Yakinlah dengan apa yang sudah dipersiapkan. Berjuanglah sepenuh hati agar bisa meraih hasil yang membanggakan Indonesia,” kata Arsjad.
Ia menambahkan, kejuaraan dunia ini akan menjadi langkah penting menuju Youth Olympic Games di Dakar tahun depan.
Sebelum berangkat ke Kanada, para atlet menjalani pelatihan tahap akhir sejak akhir Juli di Kudus, Jawa Tengah. Pelatih timnas junior, Denny Decko, mengatakan tiga pemanah recurve putra dan tiga pemanah recurve putri berlatih intensif, fokus pada kualitas tembakan, adaptasi cuaca, dan manajemen jet lag.
Tim putra terdiri dari Malik Adzka Abdurrahman (14), Raz Azhar Azaqi (15), dan Hylmi Nauca Zaidan (16). Sementara tim putri diperkuat Fathiyya Erista Maharani (15), Fayola Jingga Naeva Maheswari (16), dan Shafira Nurin Najwa (14).
Sementara itu, tim panahan senior Indonesia juga tengah mempersiapkan diri menuju Gwangju 2025 Hyundai Archery World Cup di Korea Selatan pada September mendatang.
Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Perpani, Abdul Razak, menyebut tim senior akan turun dengan enam atlet recurve dan enam atlet compound, masing-masing terdiri dari tiga putra dan tiga putri.
Saat ini, tim pelatnas recurve dan compound memindahkan lokasi latihan ke Surabaya dan Yogyakarta hingga akhir Agustus.
Tim recurve berlatih di Lapangan UNESA Surabaya, sementara tim compound berlatih di Lapangan Mertamu Palagan Waroeng SS Yogyakarta.
Perpindahan lokasi ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi fisik, teknik, dan mental dengan situasi cuaca di Gwangju yang kerap berangin kencang, khususnya di lapangan pertandingan.(ant/lgn)
Load more