Walau Tak Pernah Kesampaian, Dulu Pelatih AI Peppers Sempat Bernafsu untuk Boyong Megawati Hangestri sampai Lakukan …
- KOVO
tvOnenews.com - Megawati Hangestri, pevoli andalan Indonesia yang akrab dijuluki "Megatron", baru saja mencatat sejarah dengan menjadi pemain Indonesia pertama yang berlaga di Liga Voli Turki.
Usai meninggalkan Red Sparks, Megawati Hangestri kini berseragam Manisa BBSK, klub yang bermain di kasta kedua voli Turki, Kadinlar 1. Ligi.
Kepindahannya diumumkan secara resmi oleh Manisa pada 4 Juli 2025 dan langsung menyedot perhatian publik voli Asia dan Eropa.
![]()
Pelatih AI Peppers, Chang So-yeon dan Megawati Hangestri. (Sumber: KOVO)
Namun, sebelum langkah berani ke Turki ini terjadi, Megawati Hangestri ternyata pernah hampir diboyong ke klub rival Red Sparks di Korea, yakni AI Peppers.
Bahkan, pelatih AI Peppers, Chang So-yeon, disebut-sebut begitu bernafsu ingin merekrut Megawati hingga melakukan berbagai upaya, termasuk menawarkan gaji dan bonus menggiurkan.
Minat AI Peppers kepada Megawati mencuat saat masa depan Megawati di Red Sparks menjadi tidak pasti.
Hal ini disebabkan oleh aturan Federasi Bola Voli Korea (KOVO) yang membatasi pemain asing dari Asia hanya boleh bermain dua musim berturut-turut di satu klub.
Dengan Megawati telah menyelesaikan dua musim bersama Red Sparks, peluangnya untuk bertahan saat itu sangat tipis, kecuali aturan diubah.
Melihat celah itu, pelatih Chang So-yeon langsung bergerak cepat.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari kanal YouTube SVS Sports, Chang mengungkapkan, “Park Min-hee merekomendasikan Mega ke saya untuk musim depan,” ucapnya.
Ia mengaku telah lama memantau performa Megawati sejak tampil di V-League dan menaruh harapan besar untuk mendatangkannya.
Bahkan, AI Peppers dikabarkan siap menjadikan Megawati sebagai pemain non-Asia dengan bayaran tertinggi di klub tersebut.
Tawaran mereka tidak hanya soal uang, tapi juga fasilitas dan posisi utama dalam skuad.
Namun, ketertarikan ini tidak berbuah hasil. Saat dimintai tanggapan, Megawati hanya menyampaikan, "Saya bersyukur pelatih mengatakan itu, tapi saya rasa saya perlu memikirkan masa depan untuk tahun depan."
Pernyataan Megawati ini menyiratkan bahwa ia belum ingin buru-buru mengambil keputusan, terlebih saat Red Sparks juga menunjukkan keseriusan mempertahankannya.
Bahkan, klub tersebut dikabarkan mengundang keluarga Megawati dari Indonesia untuk datang ke Korea Selatan demi menyaksikan pertandingan playoff sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya.
Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, pun pernah memuji keberadaan Megawati dalam timnya.
“Saya sangat beruntung bisa mendatangkan Megawati Hangestri Pertiwi. Kontribusinya sangat besar bagi tim kami, membawa delapan kemenangan beruntun dan menempatkan kami di posisi tiga besar klasemen sementara,” ujarnya.
Namun pada akhirnya, faktor regulasi serta keinginan Megawati untuk mencari tantangan baru membuat ia memutuskan untuk tidak bertahan di Korea maupun memilih AI Peppers.
Alih-alih menerima tawaran dari Chang So-yeon, Megawati justru menembus batas baru dengan melanjutkan kariernya ke Eropa.
Kepindahan Megawati ke Turki juga mengundang perhatian legenda voli Turki, Neslihan Demir.
Klub Manisa BBSK sendiri mengalami lonjakan pengikut di media sosial, menandakan efek langsung dari popularitas Megawati yang kini menjangkau hingga luar Asia.
Walaupun impian Chang So-yeon untuk merekrut Megawati tidak pernah kesampaian, kisah ini membuktikan betapa besar magnet seorang Megatron di kancah voli internasional.
Ia bukan hanya pemain berbakat, tapi juga aset yang diincar banyak klub karena kualitas dan etos kerjanya yang luar biasa.
Kini, dunia menanti bagaimana Megawati akan bersinar di Liga Voli Turki.
(anf)
Load more