Media Korea Selatan Berani Bongkar 'Luka Lama' Megawati Hangestri: Pevoli yang Tidak Selevel dengan Mega Justru dapat Gaji....
- KOVO / Red Sparks
tvOnenews.com - Media Korea kembali sorot 'luka lama' Megawati Hangestri soal aturan main KOVO di Liga Voli Korea Selatan.
Perubahan regulasi pemain asing di Liga Voli Korea Selatan (V-League) musim 2026–2027 memunculkan kembali luka lama yang pernah dialami Megawati Hangestri.
Federasi Bola Voli Korea (KOVO) menghapus sistem undian dan uji coba (try out), digantikan dengan skema free agent yang memungkinkan klub langsung merekrut pemain asing tanpa prosedur rumit.
Langkah ini mendapat sambutan positif, termasuk dari pelatih Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Ko Hee-jin, yang pernah dua musim melatih Megawati.
“Saya ingin Megawati kembali bermain di tim ini selama saya masih melatih. Bersamanya adalah kenangan yang tak terlupakan,” ujar Ko Hee-jin kepada KBS News pada 26 Juni 2025.
Pernyataan Ko Hee-jin membuka kembali perbincangan soal ketimpangan perlakuan terhadap Megawati di V-League.
Meski tampil cemerlang dan membawa Red Sparks ke final musim 2024–2025, Megawati justru harus menerima kenyataan bahwa gajinya dibatasi hanya USD 150 ribu per musim atau sekitar Rp 2,4 miliar, karena ia berasal dari kuota Asia.
- KOVO
Angka tersebut tergolong kecil jika dibandingkan kontribusinya yang menonjol sebagai opposite hitter.
Media Korea Selatan Segye Ilbo secara gamblang mengkritik aturan tersebut dalam laporan Januari 2025.
“Dari 10 pemain bergaji tertinggi di Korea, hanya Kim Yeon-koung dan Yang Hyo-jin yang layak disandingkan dengan Mega. Sisanya tidak selevel, bahkan dari sisi rasio performa dan gaji, Megawati jauh lebih unggul,” tulis mereka.
Regulasi yang berlaku saat ini memang belum mengakomodasi keadilan gaji bagi pemain asal Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Padahal, kualitas pemain dari negara-negara seperti Jepang, Thailand, dan Vietnam kini sudah menyamai atau bahkan melampaui standar pemain lokal Korea Selatan.
KOVO hanya menaikkan batas gaji kuota Asia sebesar USD 30 ribu sejak pertama diterapkan pada 2023, tetap di angka USD 150 ribu per musim, jauh dari angka USD 300 ribu yang diperbolehkan untuk pemain asing non-Asia.
Load more